Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Bersembunyi

5 Agustus 2024   14:06 Diperbarui: 5 Agustus 2024   14:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjauh dari kebisingan suasana yang dulu
Bersama beberapa penipu
Menggelapkan angka  melalui pernainan menutup rupa
Mereka bisa melakukan karena sedang berkuasa

Setelah tidak ada lagi kursi empuk dengan sandaran hingga kepala
Sekarang duduk di sajadah minta dihapuskan dosa
Mungkin Tuhan tidak akan memberi grasi
Masa tua dengan ketakutan jika ajal menghampiri diri

Jabat maaf sudah tidak ada lagi
Mereka yang disakiti sudah pergi
Kerakusan menjadi kenangan menjijikan
Kebohongan telah tidak bisa lagi dimaafkan 

Duduk diam di sajadah tua
Warisan sebagai hak kuasa
Lelaki dengan sederetan doa
Tidak keluar dari mulutnya yang mengaku berdosa

Sungailiat, 5 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Rumah di Kaki Bukit

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun