Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Hujan yang Kemarin

9 Juli 2024   09:05 Diperbarui: 9 Juli 2024   09:17 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau titipkan dua bait puisi
Tetang hujan yang tidak bisa diprediksi
Membuat genangan menenggelamkan mata kaki
Kau sempat memaki

Baru kau sadar hujan tanpa telinga
Begitu pula tanpa mata
Karena itu puisi kau baca
Hujan sedang dimasukkan rasa

Puisimu indah walau pun terasa lelah
Baris kata terlalu panjang sehingga menyita waktu yang basah
Tetap bertahan dengan tabah
Setelah ucap mengatakan, salah

Aku bukan kritikus 
Semua puisi yang dinikmati terasa bagus
Biarkan mereka usil sedang diri mereka tidak terurus
Kritik bukan dari kritikus hanyalah rasa iri yang sudah kumasukkan ke kakus

Sungailiat, 9 Juli 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun