Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mekar Mawar Setelah Itu Terkapar

9 Juli 2024   05:53 Diperbarui: 9 Juli 2024   05:57 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Dokumentasi Pribadi)

  • Kapan mereka mekar
    Tidak ada yang mengikuti saat keluar
    Tetapi seketika tahu sudah berada di luar rahim pagi
    Tanpa suara yang mengganggu sepi

    Senyummu panjang walau pun aku kaku
    Sepertinya tidak peduli dengan gangguan waktu
    Pagi terus berlalu
    Kami sama-sama malu-malu

    Aku sedang menikmati keindahan
    Yang kau ciptakan dalam ragu
    Yakilah aku penyuka keindahan
    Tanamkan aku di hatimu

    Teruslah mekar di halaman hati
    Selalu menyebarkan wangi
    Walau pun masih kalah dengan Kenanga dan Melati
    Tetapi kau tetap ibu yang tak pernah mati

    Sungailiat, 9 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Lembaran Kata-kata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun