Ini ungkapan dari anak penambang timah rakyat di pulau Bangka untuk ibu pemilik bertumpuk karya
Ibuku masih menyimpan karyamu terususun di rak buku tua
Ternyata ibu peduli dengan rakyat teraniaya
Baca juga: Mereka Masih Bersila
Kapan ibu menulis kami berada di pulau yang semakini renta
Kadang aku juga ikut menambang dengan pengayak kecil di sini disebut ngelimbang
Bersama ayah dulu penyuka buku pembaca karya ibu yang menantang
Baca juga: Perjalanan Lebaran
Kini kami jadi keluarga penambang
Ibuku juga menambang telah meninggalkan tanaman kembang
Baca juga: Pantun Ketupat Lebaran
Setelah pembeli hasil tambang kami terjerat
Hasil tambang kami tidak bisa dijual hingga beras sulit didapat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!