Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar Pagi Mekar di Bawa Jendela

1 April 2024   05:42 Diperbarui: 1 April 2024   05:45 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika petang masih kuncup mengeriput
Ketika malam tidak ada takut
Ketika subuh mekar merah memancar
Seorang perempuan tua sedang mengincar

Telah dipetik buat nyekar
Ditabur di pusara lelaki paling sabar
Doa menjadi jembatan
Mengantarkan rindu ingin lekas dipertemukan

Wanginya melekat di jemari tangan
Wangi disukai  melekat dalam ciuman
Ziarah usai memerahkan pusara
Tidak pernah menguburkan cinta

Karena itu tidak merasa berpisah
Walaupun raga telah terpisah
Doa selalu tidak pernah putus
Hati bicara dengan tulus

Sungailiat, 1 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Hujan Malam Ramadan

Baca juga: Menunggu Usai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun