Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun Air Mata

15 Agustus 2023   05:52 Diperbarui: 15 Agustus 2023   06:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun hijau menjatuhkan butiran embun
Dari daun embun terjun
Mendarat di tanah kering
Setelah kemarau mengelupas dinding tebing

Jauh dari kuasa hujan
Walaupun embun telah menguras air mata
Tanah pagi merasa kesegaran
Setelah pagi tanah menanggung derita

Pedang kemarau menyayat tubuh tanah
Tanah terbelah dalam pasrah
Mengikuti musim entah sampai kapan
Tanah masih bisa bertahan

Baca juga: Benderaku Tua

Keriput tanah masih kuat terbanting
Sedangkan rumput, daun menjadi kering
Musuh adalah api yang membakar
Menyulut ketakutan tidak ada lagi enbun menjadikan daun sebagai altar

Sungailiat, 15 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun