Sejumput hutan yang dipertahankan di tengah kota Sungailiat, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung dijadikan objek wisata. Adalah Hutan Kota Sungailiat.
Keberadaan hutan yang dipertahankan ini seluas lebih 2 hektar. Berada di linkugan perumahan pemerintah daerah yang berbatasan di sebelah Utara dan Selatan serta masjid Agung Sungailiat di sebelah Barat. Sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan jalan yang masih termasuk jalan Singayuda.
Sejak 2015 Hutan Kota mulai dilakukan penataan oleh Bupati Bangka waktu itu Tarmizi Saat.Â
Pembangunan yang dilakukan diantaranya membuat lintasan bagi pejalan kaki serta fasilitas lainnya termasuk berdirinya Taman Bacaan Masyarakat. Sudah lamanya permulaan penataan dilakukan dibuktikan beberapa empat sampah terbuat dari plastik yang sudah berubah warna kusam. Selain itu plastik tempat sampah juga sudah mulai rapuh akibat terkena hujan dan panas masih terlihat dan dipertahankan.
Seriap pagi petugas kebersihan selalu menyapu daun berguguran dan sampah di jalan aspal yang mengitari kawasan Hutan Kota serta didalam kawasan hutan.
Hutan Kota selalu tampak bersih. Begitu pula udaranya yang bersih. Menjadi tempat berolahrga yang diminati masyarakat.
Lintasan yang mengitari Hutan Kota dijadikan sebagai joging track. Selain berlari juga dengan berjalan kaki membuat tubuh segar karena ditengah rindang hutan yang teduh. Ada larangan bagi pengguna lintasan dengan menggunakan sepeda jadi lintasan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Hutan Kota tempat yang diminati warga tidak hanya berwisata juga menarik bagi pedagang makanan dan minuman menggelar dagangan.
Di bawa teduh Hutan Kota terdapat beberapa gerobak pedagang. Para pedang ada yang berjualan bakso, bubur ayam, nasi kuning dan lain-lain.
Tentu pedagang yang dizinkan berdagang di kawasan Hutan Kota agar dapat menjaga kebersihan.
Kebersihan Hutan Kota selalu dijaga. Karena setiap pagi selalu tampak petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Bangka.
Tempat yang nyaman  bagi pejalan kak di track yang ada di Hutan Kota. Teruma di pagi hari udara yang masih bersih.
Juga di sore hari mereka yang berolahraga menggunakan Hutan Kota sebagai tempat joging naupun berjalan kaki.
Hutan Kota terdapat sungai ritensi yang dikenal dengan sebutan kolong Afat. Di dekat sungai ritensi terdapat Taman Bermain Ramah Anak (TBRA).Â
Orang tua menggunakan tempat bermain untuk anak-anak mereka sambil menunbuhkan kecintaan anak terhadap lingkungan terutama hutan.
Berbagai jenis pohon terdapat di Hutan Kota. Disamping itu terlihat beberapa batu granit yang berada di sekitar pohon menambah nuansa megalit d Hutan Kota.
Berada di kawasan hutan terasa aman bagi pengunjung. Karena letaknya berada di dekat perumahan.Â
Tidak jauh dari kawasan hutan terdapat sejumlah sekolah dari SD, SMP hingga sekolah lanjutan atas.
Jadi dijamin aman bagi pengunjung. Selain itu jalan yang berada di seputar Hutan Kota tidak pernah sepi.
Namun disayangkan di salah satu tempat yang tidak jauh dari kolong Afat terdapat lobang menganga yang belum ditimbun.
Lubang ini sudah ada sejak tahun 2022 diakibatkan terjadinya longsor. Untuk keamanan sudah diberikan rambu-rambu yang bisa dilihat pengunjung.
Letak lubang yang berada didekat sungai ritensi bisa  saja disebabkan karena tanah yang basah. Sehingga tembok yang ada tdak mampu menahan rembesan air.
Melintas di kawasan ini pengunjung untuk berhati-hati. Dihawatirkan adanya longsoran susulan.
Semoga saja pemda setempat dapat segera melakukan perbaikan.
TBM Korban Politik
Ada yang menggelitik  di Hutan Kota. Keberadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berjubah-ubah nama. Nama itu berganti sesuai dengan jargon politik ketika pilkada. Berganti Bupati berganti pula nama.
Sebelumnya bernama Bermarabat hingga 2018. Sudah hampir lima tahun nama TBM berubah menjadi Setara sesuai dengan visi Bupati dan Wakil Bupati yang lagi memimpin.
Selayaknya nama TBM tidak berubah. Mengapa mesti mencampurkan urusan politik. Berilah nama yang bisa saja mengguna nama flora karena berada di Hutan Kota, nama pejuang kemerdekasn dan lain-lain.
Nama yang tidak berubah-ubah sehingga mudah mempromosikan, mudah diingat maka pengunjungpun bisa banyak. Tidak seperti saat ini sepi pengunjung.
Bila ditata lebih baik TBM ini bisa nenarik minat warga untuk pengunjung Hutan Kota.
Karena di sini terdapat taman bermainan anak bisa menarik minat anak membca di TBM. Bisa menjadi tempat strategis untuk mengembangkan minat baca anak.
Sementara itu jalan di depan Hutan kota yang berseberangan dengan masjid Agung telah dipercantik.
Trotoar jalan telah ditata menjadi tempat nongkrong warga sehingga semakin menambah ramai pengunjung.
Di sepanjang trotoar terdapat kursi tempat bersantai. Lokasinya di jalan A. Yani telah menjadi alternatif tempat nongkrong terutama anak muda.
Tapi disayangkan beberapa waktu terakhir kursi di trotoar banysk yang raib. Tidak diketahui pasti apakah dicuri ataukah diamankan di tempat lain.
Lokasi ini terlihat indah pada malam hari karena dipenuhi lampu. Bagi anda menyempatkan diri ke kota Sungailiat jangan lumpa mampir di Hutan Kota. (Rustian Al Ansori)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI