Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pustakawan Bangka 2 Tahun Bersama RRI

10 Desember 2022   19:32 Diperbarui: 10 Desember 2022   19:39 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pustakawan kabupaten Bangka sudah 2 tahun hadir sebagai narasumber di RRI Sungailiat dalam menyebarkan semangat literasi kepada masyarakat provinsi kepulauan Bangka Belitung sesuai dengan jangkauan siaran lembaga penyiaran publik ini.

Mulai tampil di akhir tahun 2020 hingga berlanjut tahun 2021 di tengah pandemi Covid 19 semangat literasi itu tidak berhenti karena masih tetap bisa melakukan sosialisasi tentang perpustakaan, gemar membaca dengan menjaga jarak karena memungkinkan dilakukan melalui siaran radio.

Tahun 2022 pustakawan lebih bebas berkrekreasi tanpa kendala birokrasi karena pihak RRI menjalin kerjasama dengan PD Ikatan Pustakawan Indonesia  (IPI) kabupaten Bangka dalam menyelenggarakan siaran pada acara yang bernama Ruang Pusaka.

IPI diberikan kebebasan menentukan tema dan menentukan narasumber yang akan tampil setiap pekannya yakni setiap hari Senin mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Selama tahun 2022 hingga dipenghujung tahun ini acara tetap berjalan lancar dengan topik dan narasumber yang berbeda.

Ini semua berkat dukungan para pustakawan dan pegiat literasi di kabupaten Bangka dengan niat yang sama yakni mengedukasi tanpa pamrih.

Mengingat momentum 2 tahun bersama RRI, pustakawan kabupaten Bangka bernostalgia menjadikannya topik perbincangan dalam acara Ruang Pustaka RRI.

Pustakawan kabupaten Bangka Fitri mengatakan, selama 2 tahun siaran di RRI Sungailiat banyak manfaat yang didapat terutama bisa terlatih bicara dalam melakukan sosialisasi.

Keberadaan perpustakaan dan program perpustakaan yang belum dipromosikan bisa terpromosi.

Di kabupaten Bangka sebelumnya terdapat 35 perpustaan desa saat ini sudah ada 41 perpustakaan desa dari 61 desa yang ada di kabupaten Bangka, serta terdapat 11 perpustakaan desa yang bertransformasi berbasis inklusi sosial.

Respon masyarakat desa setelah mendapatkan pemahaman melalui sosialisasi berdampak sangat positif tanggapannya karena mengetahui ada berbagai kegiatan di perpustakaan termasuk kegiatan posyandu sehingga perpustakaan sekarang tidak hanya sebagai tempat membaca saja juga sebagai rempat belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun