Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi yang Tertunda

21 November 2022   23:17 Diperbarui: 21 November 2022   23:26 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi yang tidak sempat kuhabiskan dibiarkan dingin bersama ernbun yang bertaburan
Telah hilang kehangatan ditengah sepi malam yang mulai gaduh setelah kesepian
Kembali kutemani secangkir kopi hingga malam benar-benar sepi
Kubiatkan mslam ini kita berjalan sendiri-sendiri

Telah kuhabiskan secangkir kopi yang tertunda dengan sejuta tanya
Semoga tidak bercampur dengan guna-guna malam yang menggoda
Tercium bertebaran asap ganja
Malam senakin tidak terjaga

Langit malam ditemani setengah potong bulan
Bersamaan perempuan kehilangan pasangan
Sementara bintang ditemani banyak teman
Bertabur biar tak beraturan

Mata masih enggan terpejam
Mengenang kembali arwah kopi yang baru dihabiskan
Semskin banyak perempuan kehilangan pasangan
Setelah cinta dihabiskan

Sungailiat, 21 Novenber 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun