Ratusan orang mati bernasib malang
Setelah pertandingan sepakbola di Malang
Puluhan kendaraan dibakar
Hanya karena tak sabar
Sepakbola tidak lagi menjadi permainan
Tetapi telah menjadi ajang pembantaian
Kehendak telah dipaksa dengan garang
Tidak lagi menerima kekalahan, hanya menang
Ingat kembali ketika kanak- kanak ayah membelikan bola plastik
Mungkin ayah mengharapkan aku menjadi pemain sepakbola tapi aku memilih atletik
Ibunya olahraga yang juga melahirkan sepakbola
Tapi tidak mengajarkan aniaya
Ibunya olahraga mengajarkan perjuangan
Tidak mengajarkan kecurangan apa lagi pembantaian
Ibu telah dibikin menangis
Di tengah duka sepakbola diiringi hujan gerimis
Ingat kembali bola plastik yang dibelikan ayah
Yang kumainkan sendiri di halaman rumah
Ayah tidak tega ikut bermain menjaga gawang
Telah mengajarkan bahwa olahraga itu membikin senang
Sungailiat, 2 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H