Sejumlah perpustakaan desa (perpusdes) di kabupaten sudah direncanakan dibangun oleh pemerintah desa (pemdes) namun gagal karena pandeni Covid-19.
Apa hubungannya pandemi dengan pembangunan perpustakaan? Ternyata dana yang sudah dianggarkan untuk pembangunan perpustakaan melalui dana desa dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Setidaknya terdapat 3 desa yang dikujungi kepala dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka Hj Mina pekan lalu yang gagal membangun perpustakaan dengan alasan yang berbeda di wilayah kecamatan Puding Besar.
Tiga desa tersebut meliputi desa Tanah Bawah, desa Kota Waringin dan desa Saing.
Untuk desa Tanah Bawah dan desa Saing memikiki penyebab yang sama yakni gagal membangun perpustakaan karena dana dialihkan untuj penanganan Covid-19.
Sekretaris (Sekdes) Tanah Bawah Arbani dan Sekdes Kota Waringin Subaryan menyampaikan kepada Hj Mina akan merencanakan kembali pembangunan perpustakaan setelah penanganan Covid-19 selesai.
Menurut Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Hj Mina, para Kades se kabupaten Bangka pada tahun 2019 telah menyampaikan komitnen akan membangun perpustakaan.
Tercatat hingga tahun 2022 di kabupaten Bangka dari 62 desa terdapat 38 desa yang memiliki perpustakaan.
Lain lagi alasan desa Saing gagal menbangun perpustakasn karena terjadinya penggantian kepala desa yang berubah kebijakan sehingga pembangunan perpustakaan yang sudah direncanakan tidak jadi dilaksanakan.
Kunjungan Kadis Kearsipan dan Perpustakan kabupaten Bangka Hj Mina di desa Saing tidak dapat bertemu langsung dengan kepala desa karena tidak berada di tempat sehingga hanya diterima Sekdes Pipi Purbama..
Hj Mina minta kepada Sekdes bisa menyampaikan kepada Kades Saing tentang komitnen yang pernah dibuat kades se kabupaten Bangka yang akan menbangun perpustakasn di desa masing-masing.
Mina juga menjekaskan fungsi perpustakaan sekarang tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku tapi menggelar berbagai kegiatan yang dapat mensejahterakan masyarakat yakni sebagai perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Apa lagi desa Saing sudah memiliki koleksi buku bisa sebagai penunjang cikal-bakal berdirinya perpustakasn desa.
Perpustakaan Ditinggalkan Pengekola
Sebelum mengunjungi 3 desa, rombongan Dinas Kearsipan dan Perpustakasn kabupaten Bangka meninjau perpustakaan SD Negeri 1 Puding Besar.
Kondisi perpustakaan memprihatinkan karena ditinggalkan pengelolanya berbulan-bulan karena pindah tugas.
Upaya mencari pengganti pengelola perpustakaan sudah diupayakan Plt Kepala SD Negeri 1 Puding Besar Ali kepada kepala Dinas Pendidikan kabupaten Bangka namun belum ada jawaban.
Kondisi perpustakaan yang tidak tertata rapi, buku yang berdebu setelah ditinggalkan pengelolanya.
Kadis Kearsip dan Perpustakaan kabupaten Bangka Hj Mina mengharapkan perpustakaan SD Negeri 1 Puding Besar segera memikiki pengelola yang dapat menata perpustakaannya menjadi lebih baik.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H