Bisa dibayangkan bila perpustakaan desa (perpusdes) tanpa pengelola, pasti kondisinya berantakan.
Keberadaan perpustakaan desa di kabupaten Bangka sudah lebih 50 presen progresnya dari 62 desa sudah ada sekitar 38 desa yang memiliki perpustakaan.
Namun masih ada perpustakaan yang sudah memiliki koleksi buku tapi tanpa pengelola perpustakaan.
Kehadiran pengelola perpustakaan bisa mengatur perpustakaan sehingga tertata rapi dan dapat disukai guna menggugah minat pemustaka berkunjung ke perpustakaan.
Pustakawan kabupaten Bangka Fitri menjelaskan, pengelola perpustakaan di perpustakaan desa di kabupaten Bangka sebagian besar sudah memiliki pengelola namun hanya sedikit perpustakaan yang belum memiliki pengelola perpustakaan.
Pendirian perpusdes butuh adanya komitmen yang tinggi dari pemerintah desa dalam hal ini kepala desa.Â
"Yang menjadi masalah yaitu ketika kades ganti maka ganti pula kebijakan dalam pembangunan perpustakaan di desa," ungkap Fitri ketika sebagai narasumber dialog interaktif Ruang Pustaka RRI Sungailiat.
Bisa pula kurang berminatnya sumber daya manusia sebagai pengelola perpustakaan yang ada di desa karena honor sebagai pengelola perpusdes terlalu rendah.
Namun ada pemerintah desa di kabupaten Bangka yang menghargai jasa pengelola perpusdes dengan gaji setara dengan gaji perangkat desa.
Hal tersebut diberlakukan pemdes Merawang terhadap pengelola perpusdesnya.
Perpusdes Merawang memiliki koleksi buku saat ini berjumlah
1478 judul dan 4600 eksemplar.