Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Puisi

31 Juli 2022   05:41 Diperbarui: 31 Juli 2022   05:43 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa kopi
Kuganti dengan secangkir puisi
Setelah baitnya kupatahkan menyisakan baris
Dari cangkir terdengar suara tangis

Suara masyarakat pesisir yang kehilangan kawasan tangkapan
Suara warga adat yang kehilangan hutan
Suara petani yang kehilangan lahan
Suara anak yang kehilangan perlindungan

Secangkir puisi
Yang berisikan baris puisi
Ketika terasa lida ucapkan deklamasi
Tidak ada yang menangisi

Cangkir tanpa kopi
Cangkir berisikan puisi
Aku tak ingin mengaduknya menjadi kopi puisi
Biarkan kopi susu saja yang kunikmati

Sungailiat, 31 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun