Garis wajah yang keras, air mukanya kaku
Ucapnya keras, hatinya batu
Kata-katanya terus mengganggu
Tetap tak berubah setelah waktu lama berlalu
Telah menjadi wajah batu
Bertambah batu ketika bersekutu dengan pengganggu
Setelah tak ada lagi pengganggu telah meneruskan kegaduhan
Ikut mengusik ketenangan
Setelah pindah dari tempat yang juga gaduh
Ia semput mengeluh
Dalam kisahnya yang menbela diri sendiri
Merasa diri dizolimi
Telah mengulang kembali
Kesalahan lalu relah dibagi
Menang ia duri
Merusak hati
Sungailiat, 13 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!