Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemandirian Menguatkan Organisasi Profesi Pustakawan

8 Maret 2022   23:46 Diperbarui: 8 Maret 2022   23:48 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pustakawan usai siaran di Ruang Pustaka RRI (dokpri)

Tidak semua organisasi pr0fesi pustakawan bisa bergerak menjalankan fungsinya.

Tergantung dengan ketua organisasi, bisa atau tidak mengorganisir onggota serta menciptakan kemandirian sehingga bisa menggerakkan organisasi melalui kerja sama yang dibangun dengan berbagai pihak yang peduli dalam pembangunan literasi.

Kadang organusasi setelah dibentuk dan pelantikan pengurus ada yang langsung mati suri dan tinggal papan nama organisasi alasannya karena tidak ada dana.

Namun berbeda dengan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawanan Indonesia (PD IPI) kabupaten Bangka meciptakan kemandirian organisasi dengan membuat kegiatan melalui swadaya bersama anggota menggelar kegiatan pelatihan kepustakawanan.

PD IPI kabupaten Bangka menggelar kegiatan ditengah sepi kegiatan peningkatan ketrampilan bagi pustakawan ditengah minimnya anggaran instansi terkait bisa menggelar kegiatan serupa karena alasan pandemi, devisit anggaran dan lain-lain.

Ketua PD IPI kabupaten Bangka Yusnita ketika dialog Ruang Pustaka RRI Sungailiat mengatakan, para peserta memberikan kontribusi berupa uang pendaftaran Rp 50 ribu setiap peserta untuk biaya konsumsi dan sertifikat serta ilmu yang bermanfaat tetang akreditasi perpustakaan.

Sedangkan tempat pelatihan menggunakan ruang rapat kantor Bupati Bangka yang merupakan bantuan bupati Bangka sehingga penyelenggara tidak mengeluarkan biaya sewa gedung.

Dapatnya bantuan berkat kepandaian pustakawan dalam melakukan atfokasi yakni melakukan upaya mengajak pihak sponsor dalam membantu kegiatan yang dilakukan pustakawan terkait dengan pembangunan literasi.

PD IPI kabupaten Bangka yakin masih banyak orang yang peduli dalam pembangunan literasi namun tergantung bagaimana pustakawan bisa meyakinkan bahwa perpustakaan menjadi tempat yang penting dalam menumbunkan minat baca untuk kecerdasan serta kegiatan di perpustakaan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain IPI ada pula organisasi Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI). Wakil ketua ATPUSI kabupaten Bangka Heti Rukmana yang juga sebagai narasumber dalam dialog Ruang Pustaka mengatakan, merupakan tugas organisasi mengajak pustakawan bergabung dalam organisasi dengan berbagai kegiatan tidak hanya berdiam diri setelah menjadi anggota.

Sedangkan organisasi ATPUSI di Bangka Belitung yang terbentuk baru di kabupaten Bangka dan kota Pangkalpinang selain pengurus provinsi. ATPUSI khusus tempat berhimpun tenaga perpustakaan yang berada di perpustakaan sekolah.

Heti berharap seluruh kabupaten di Bangka Belitung bisa terbentuk ATPUSI sehingga kalau terbentuk bisa bekolab0rasi.

ATPUSI kabupaten Bangka  sudah memiliki program yakni jambore literasi tapi tersadung pandemi Covid 19. Jambore literasi rencananya dengan peserta melibatkan siswa sekolah.

Pandemi Covid 19 telah membatasi ruang gerak pustakawan menggelar kegiatan. Menyikapi kondisi melandainya kasus Covid 19 dimanfaatkan PD IPI kabupaten Bangka menggelar pelatihan kepustakawanan.

Bendahara PD IPI kabupaten Bangka Fitri menjelaskan, kebersamaan seluruh pustakawan mendukung dengan memberikan kontribusi menunjukkan mereka haus ilmu dan ingin memperbaiki perpustakaan sesuai stadarasisasi nasional perpustakaan.

Swadaya dari anggota organisasi menciptakan kemandirian organisasi yang membutikan bahwa dengan gotongroyong IPI kabupaten Bangka bisa menyelenggarakan kegiatan.

Didukung pula dengan kemampuan anggota yang mumpuni terkait ilmu kepustakawanan serta jiwa sosial yang tinggi sehingga narasumber dari kalangan sendiri tidak perlu dibayar karena itu kegiatan pelatihan kepustakawanan bisa dilaksanakan tidak membebani peseta pelatihan.

Fitri juga berkeinginan kedepan IPI kabupaten Bannka tidak hanya melaksanakan pelatihan serta melakukan atfokasi namun juga memproduksi karya kreatif seperti kerajinan diantaranya kaos, mug dan lain-lain sehingga bisa dijual dan keuntungannya bisa untuk membiayai organisasi.

Dua organisasi pustakawan di kabupaten Bangka ini yakni PD IPI dan ATPUSI berkolaborasi dalam melaksanakan berbagai kegiatan ďalam upaya mendukung pembangunan literasi.

Salam literasi dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun