Tidak semua organisasi pr0fesi pustakawan bisa bergerak menjalankan fungsinya.
Tergantung dengan ketua organisasi, bisa atau tidak mengorganisir onggota serta menciptakan kemandirian sehingga bisa menggerakkan organisasi melalui kerja sama yang dibangun dengan berbagai pihak yang peduli dalam pembangunan literasi.
Kadang organusasi setelah dibentuk dan pelantikan pengurus ada yang langsung mati suri dan tinggal papan nama organisasi alasannya karena tidak ada dana.
Namun berbeda dengan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawanan Indonesia (PD IPI) kabupaten Bangka meciptakan kemandirian organisasi dengan membuat kegiatan melalui swadaya bersama anggota menggelar kegiatan pelatihan kepustakawanan.
PD IPI kabupaten Bangka menggelar kegiatan ditengah sepi kegiatan peningkatan ketrampilan bagi pustakawan ditengah minimnya anggaran instansi terkait bisa menggelar kegiatan serupa karena alasan pandemi, devisit anggaran dan lain-lain.
Ketua PD IPI kabupaten Bangka Yusnita ketika dialog Ruang Pustaka RRI Sungailiat mengatakan, para peserta memberikan kontribusi berupa uang pendaftaran Rp 50 ribu setiap peserta untuk biaya konsumsi dan sertifikat serta ilmu yang bermanfaat tetang akreditasi perpustakaan.
Sedangkan tempat pelatihan menggunakan ruang rapat kantor Bupati Bangka yang merupakan bantuan bupati Bangka sehingga penyelenggara tidak mengeluarkan biaya sewa gedung.
Dapatnya bantuan berkat kepandaian pustakawan dalam melakukan atfokasi yakni melakukan upaya mengajak pihak sponsor dalam membantu kegiatan yang dilakukan pustakawan terkait dengan pembangunan literasi.
PD IPI kabupaten Bangka yakin masih banyak orang yang peduli dalam pembangunan literasi namun tergantung bagaimana pustakawan bisa meyakinkan bahwa perpustakaan menjadi tempat yang penting dalam menumbunkan minat baca untuk kecerdasan serta kegiatan di perpustakaan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain IPI ada pula organisasi Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI). Wakil ketua ATPUSI kabupaten Bangka Heti Rukmana yang juga sebagai narasumber dalam dialog Ruang Pustaka mengatakan, merupakan tugas organisasi mengajak pustakawan bergabung dalam organisasi dengan berbagai kegiatan tidak hanya berdiam diri setelah menjadi anggota.
Sedangkan organisasi ATPUSI di Bangka Belitung yang terbentuk baru di kabupaten Bangka dan kota Pangkalpinang selain pengurus provinsi. ATPUSI khusus tempat berhimpun tenaga perpustakaan yang berada di perpustakaan sekolah.