Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi yang Ditinggalkan Sendiri

31 Januari 2022   19:55 Diperbarui: 31 Januari 2022   19:57 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi sepi yang ditinggalkan sendiri
Tanpa percakapan para lelaki
Setelah disedu dibiarkan merindu
Bertahan di cangkir dingin yang kaku

Wangi kopi perlahan hilang
Setelah waktu lama berselang
Dari waktu ditinggal pergi
Hingga melihat kembali

Kopi yang masih utuh
Di antara dingin yang biasa tak sempat membatu
Baru sempat diseruput
Ketika dingin malam menyelimut

Kopi yang ditinggalkan sendiri
Telah beradu dengan sunyi
Berbeda rasa ketika diaduk sendiri
Dengan adukanmu yang telah pergi

Sungailuat, 31 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun