Kabar baik bagi pustakawan di kabupaten Bangka mengawali tahun 2022 ini yakni manajemen Radio Republik Indonesia (RRI) memberikan ruang siarnya dapat dimanfaatkan Pengurus Daerah (PD) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) kabupaten Bangka untuk melakukan promosi dan sosialisasi terkait dengan pengembangan perpustakaan.
RRI memberikan waktu siaran 60 menit setiap hari Senin pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB dalam acara Ruang Pustaka di programa 1 dengan format acara dialog interaktif.
Kesempatan yang diberikan RRI disambut gembira ketua IPI Bangka Yusnita.
Selain dialog juga dalam acara tersebut terdapat Lejuk Pantun sebagai tempat pendengar RRI yang memiliki hobi berpantun dapat berkirim karya pantun maupun membacakan langsung melalui sambungan telepon saat acara srdang berlangsung.
Kepercayaan yang diberikan RRI dimanfaatkan IPI Bangka sebagai ruang untuk mempromosikan dan sosialisasi perpustakaan yang telah dimulai pada minggu pertama hingga minggu ke 3 Januari 2022 dengan melibatkan para pengelola perpustakaan sekolah dan desa.
Untuk minggu ke 4 yakni Senin, 24 Januari 2022 topik yang diangkat tentang promosi perpustakaan akan menyertakan pengurus IPI juga pengelola perpustakaan sekolah.
Kesempatan yang diberikan RRI sesuai dengan tujuan IPI untuk mempromosikan perpustakaan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi dan bisa menjadi destinasi wisata literasi.
Selain itu perpustakaan bisa menjadi tempat yang nyaman bagi keluarga sambil membaca buku dan menenangkan diri setelah disibukkan dengan rutinitas pekerjaan dan sekolah.
Ditambah lagi dengan berbagai kegiatan di perpustakaan bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk ke perpustakaan.
Setelah perpustakaan ditata dengan apik serta koleksi buku terbaru dan kegiatan yang dikemas dengan baik jufa mengedukasi, maka tugas pustakawanlah mempromosikan diantaranya melalui RRI, media massa lainnya dan media sosial.
Perpustakaan yang inovatif dan berinklusi sosial setelah dipromosi akan mudah untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Pustakawan akan dipermudah bila akan melakukan atfokasi mencari sponsor dan melakukan jalinan kerja sama dalam melakukan berbagai kegiatan di perpustakaan.
Jadi perpustakaan tidak lagi menjual  nama perpustakasn saja tanpa diketahui program dan presrasi yang telah dicapai, yang diibaratkan pepatah, "menjual kucing dalam karung."
Perpustakaan yang menjual program dengan koleksi buku yang lengkap akan gampang dipromosi. Selain itu promosi perpustakaan sudah pasti dengan isi koleksi dan kegiatan, bila tidak ada kegiatan dan miskin koleksi hanya sepi-sepi saja maka tidak ada yang bisa dipromosi.
Promosi perpustakaan yang dilakukan dengan keunggulan program dan koleksi buku yang lengkap dimiliki serta dengan kegiatan yang mengedukasi bukan hanya sekedar promosi papan nama perpustakaan.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H