Pandemi Covid-19 bukan halangan untuk terus mengedukasi masyarakat melalui kegiatan festival Fliterasi.Â
Mengambil kesempatan kondisi melandainya angka Covid-19 di Kabupaten Bangka pengelola perpustakaan mengambil inisiatip menggelar berbagai lomba di perpustakaan Bukut 7 desa Sempan.
Lomba yang berlangsung di perpustakaan itu dalam rangka bulan bahasa dan memperingati hari pahlawan. Mulai dari lomba menulis dan membaca puisi serta cerita pendek (cerpen) hingga lomba kuliner.
Warga berkumpul di halaman perpustakaan Bukit 7 untuk menghadiri pembukaan festival literasi sejak pagi hari. Orang tua dan anak-anak usia Sekolah Dasar serta Sekolah Menengah Pertama antusias mengikuti lomba ini nenunjukkan kerinduan berliterasi.
Saya hadir untuk kedua kalinya dalam kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan desa Sempan yang merupakan salah satu desa penerima manfaat sebagai perpustakaan berbasis inklusi sosial dari Perpustakaan Nasional RI. Undangan kali ini berbeda suasananya setelah berbagai kegiatan literasi tertunda karena pandemi.Â
Saya tidak sendiri yang diundang sebagai warga dari luar desa Sempan namun saya juga ditemani pustakawan berprestasi kabupaten Bangka yang pernah berpretasi di tingkat provinsi kepulauan Bangka Belitung yakni Yusnita dan Fitri. Kami diminta menjadi juri lomba menulis dan membaca puisi serta cerpen.
Masih besar minat literasi anak desa tetbukti dengan puluhan siswa SD dan SMP mengikuti lomba ini. Peserta yang menulis juga yang membaca tulisan karyanya sendiri tampil dengan berbagai ekspresi..
Peserta mengekspresikan karyanya tentang sosok pejuang, mulai dari ungkapan kepada pejuangan kemerdekaan hingga pejuang yang ada dalam keluarga yakni ayah dan ibu. Berbagai ungkapan rasa dari gembira hingga haru biru.
Menjadi juri kali ini tidak ada kendala karena saya ditemani juri yang sudah terlatih dan berpengalaman dalam penjurian. Selain itu dilatarbelakangi mereka juga penulis yang telah melahirkan buku.
Peserta yang menang membuat orang tua dan teman-teman mereka bangga. Mereka kembali berkarya dan berprestasi setelah terhadang pandemi. Festival literasi tahun 2021 di desa Sempan telah menunjukjan mereka bangkit dari pandemi.
Kepala Perpustakaan Bukit 7 Harlina telah membuktikan komitmennya ingin mengembangkan literasi di desa Sempan kepada penerintah desa Sempan sehingga bisa mengucurkan dana untuk membangun gedung perpustakasn desa. Telah dibuktikan dengan menggelar kegiatan yang melibatkan masyarakat.
Pj kepala desa Sempan Arifin juga hadir dalam acara itu kembali ia menyampaikan komitmen ingin membangun literasi di desanya. Pembangunan literasi di desa tergantung dengan political will penerintah desa.
Selain itu didukung pengelola perpustakaan yang berkeingnan kuat layaknya pejuang literasi tidak ada yang tidak mungkin bisa membangun perpustakaan umum di desa melalui Anggaran Dana Desa yang telah dianggarkan pemerintah pusat.Â
Desa Sempan telah kembali menggeliat membangun literasi di tengah pandemi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Belajar dari desa Sempan bila ada political will pemerintah desa dan didukung pengelola perpustakaan yang kreatif dan inovatif pembagunan literasi di desa akan semakin berkembang.
Salam literasi dari pulau Bangka
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H