Aku ingin menakar udara pandemi dengan rasa pagi. Setelah disiram matahari. Tidak ada rasa, tidak ada warna, tidak ada aroma.Â
Aku telah mendapatkan jawaban bahwa sepi membuat tak berkutik pandemi. Tak ada tempat yang bisa menulari. Embun telah menjadi vaksin pagi.
Aku ingin menjadikan sinar matahari sebagai penguat diri. Dayanya telah mengisi sendi-sendi yang tak lagi nyeri. Pagi kuatkan diri sebelum memulai hari.
Sungailiat, 25 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H