Ketika malam beranjak jauh meninggalkan batas waktu, baru kutemukan kata. Kulepas ngantuk yang mengikat hingga dini hari terjaga.Â
Aku bertahan dengan banyak kata yang terpenjara dalam luka. Pertentangan batin telah melepaskannya. Telah menjadi curahan rasa.
Ketika malam telah ditinggalkan namun tersisa yang menghimpit. Di luar sana bulan masih mengintip yang semakin sipit. Masih ada sakit.
Aku tidak akan menghentikan kata selagi masih keluar dari pori-pori malam peluh lelah yang masih membasuh pagi. Telah menjadi budak nafsu sendiri untuk menyelesaikan kata yang telah menjadi puisi. Terbaca dini hari dengan banyak misteri.
Sungailiat, 23 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H