Aku tidak tahu siapa yang ditunggu. Semakin malam semakin diam termangu. Memandang tabir jendela berwarna unggu. Tabir yang bergerak seperti ada penunggu.
Aku tetap di situ. Mungkin sedang menunggu? Tapi aku ragu. Setelah melihat tabir jendela menjadi biru.
Aku menunggu malam ini. Tapi bukan penunggu malam sepi. Entah siapa yang menemui? Entah apa yang menghampiri?
Aku menunggu hingga malam tak lagi menjadi malam. Hingga terdengar kokok ayam. Di ujung malam terasa seram.
Sungailiat, 22 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H