Perpustakaan desa Kayu Besi, kecamatan Puding Besar nerupakan salah satu desa penerima manfaat dari Perpustakaan Nasional RI sebagai perpustakaan berbasis inklui sosial.
Masih ada kendala dari desa ini yakni belum adanya jaringan internet yang bisa menyediakan wifi gratis bagi warga.
Namun masih ada aktifitas di petpustakaan desa Mangka yang bernama Mangka Media ini. Di sini kami juga menyerahkan bantuan buku.
Berbeda dengan perpustakaan desa tetangga desa Mangka yakni desa Bakam selama pandemi perpustakaan desanya ditutup dan pengelola perpustakaan dirumahkan, tapi di desa Mangka perpustakaan tetap buka dan melayani.
Pandemi jangan menjadi ketakutan yang berlebihan karena masih ada cara untuk menanggulanginya dengan menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan sebelum dan sesudah dari perpustakaan, menjaga jarak selama di perpustakaan dan mengenakan masker baik tenaga perpustakaan maupun pemustaka.
Literasi tidak boleh mati karena pabdemi. Minat baca harus terus dijaga. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan perpustakaan bagi warga desa di tengah pandemi.
Literasi bisa untuk meningkatkan imun tubuh. Kebahagiaan bisa datang dari membaca dan menulis. Bisa saja perpustakaan desa menggelar lomba seperti  menulis pantun, puisi dan lain-lain secara daring diantaranya melalui WA grup.
Pemerintah desa bisa memberikan dukungan seperti menyediakan hadiah dan tropy memperebutkan Kades Cup. Selamat mencoba. (Rustian Al'Ansori)