Berdirinya perpustakaan di desa karena pemerintah desa peduli dalam membangun peradaban dan mencintai ilmu.
Setelah perpustakaan dibangun ada yang terus berkembang hingga bertransformasi menjadi inklusi sosial. Ada pula diam ditempat tanpa ada aktifitas, perpustakaan hanya menjadi syarat dan simbol saja untuk kepentingan penilaian desa.
Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki fungsi pembinaan terhadap petpustakaan di daerah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) kabupaten Bangka melakukan pembinaan dan melihat kondisi perpustakaan desa, Selasa (24/11) mengunjungi perpustakaan di desa Gunung Muda, kecamatan Belinyu yang berjarak sekitar 60 km dari Perpustakaan Daerah (Perpusda) kabupaten Bangka di Sungailiat dan sebelumnya di perpustakaan desa Riau, kecamatan Riau Silip sekitar 30 km dari Sungailiat.
Apa kabar 2 perpustakaan desa itu di tengah pandemi? Saya bersama 3 orang pustakawan Yusnita, Fitri dan Yogi dengan mengendarai mobil tiba di perpustakaan desa Riau salah satu perpustakaan desa yang pernah berprestasi dalam lomba perpustakaan di daerah kami.Â
Di kantor desa Riau yang sedang ada pembangunan di kantor desa. Kami diterima sekretaris desa (sekdes) Rama Putra dan saya menyerahkan satu paket buku bantuan untuk perpustakaan desa Riau yang merupakan bantuan dari sebuah lembaga yang peduli terhadap pengembangan perpustakaan.
Usai menyerahkan paket buku kami mengajak sekdes agar dapat nenjadikan perpustakaannya bertransformasi berbasis inklusi sosial dengan melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Menurut Sekdes Riau Rama Putra, perpustakaan desanya masih ramai pengunjung di tengah pandemi terutama siswa sekolah yang memanfaatkan wifi gratis dari perpustakaan untuk untuk mengerjakan tugas belajar sejak diberlakukannya belajar dari rumah.
Ini merupakan kendala yakni keterbatasan dana desa untuk membiayai yakni membayar gaji tenaga perpustakaan lebih dari 1 orang. Karena tenaga perpustakaan hanya 1 orang, ketika berhalangan seperti melahirkan perpustakaan jadi tidak terurus.
Setelah mendengar komitmen aparatur desa Riau yang akan terus membantu mendanai oprasional perpustakaan melalui dana desa, merupakan kabar gembira bahwa perpustakaan akan masih tetap ada.
Mereka juga sering menerima bantuan dari sebuah BUMN di Bangka, demikian pengakuan Sekdes Riau. Berarti advokasi telah berjalan yakni melakukan upaya kerjasama serta meyakinkan pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap perpustakaan desa untuk membantu perpustakaan desa.
Kami telah mengajak pemerintah desa Gunung Muda melalui sekdes Asriyanti agar perpustakaannya berkembang. Bisa bertransformasi berbasis inklusi sosial. Menggelar berbagai kegiatan bermanfaat di perpustakaan seperti pelatihan terkait dengan ketrampilan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
Perpustakaan tidak lagi menjadi tempat menyimpan buku tapi dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat sehingga perpustakaan ramai dikunjungi dan minat baca masyarakat meningkat.
Agar perpustakaan desa tetap ada, hendaknya pemerintah desa jangan ragu-ragu menggelontorkan dana desa untuk pembangunan perpustakaan karena itu memungkinkan dilakukan dan tidak menyalahi aturan.
Yakinlah bila perpustakaan desa berkembang, warga desanya akan cerdas sebagai bekal untuk meraih kesejahteraan. (Rustian Al'Ansori)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H