Hari bersejarah Kamis (12/11) bagi warga desa Sempan, kecamatan Pemali, kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Khususnya bagi pengelola perpustakaan desa (perpusdes) Bukit 7 karena memiliki gedung baru setelah peresmian dilakukan Plt Kepala Desa (Kades) Sempan Arifin, SAP.
Peresmian gedung yang dibangun melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun 2020 dilakukan dengan ditandai pengguntingan pita oleh Kades Sempan yang juga dihadiri Kspolsek Pemali dan Babinsa setempat.
Sebelumnya perpustakaan Bukit 7 menumpang di gedung Badan Perwakilan Desa (BPD) Sempan yang letaknya bersebelahan dengan gedung baru Perpusdes Bukit 7 dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Berdirinya gedung perpusdes merupakan hasil dari advokasi yang dilakukan kepala perpusdes Harlina bersama para pengelola perpusdes dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Sempan sebagai bukti telah mendukung pembangunan peradaban dan menunjukan mereka cinta ilmu.
APBDes bisa dipergunakan untuk pembangunan petpustakaan. Pemdes Sempan telah mewujudkan berdirinya gedung baru untuk Perpusdes Bukit 7 yang diambil namanya dari nama bukit yakni Bukit 7 yang merupakan daerah tujuan wisata di daerah tersebut.
Berbagai aktifitas masyarakat desa berlangsung di perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi hanya sebagai tempat menyimpan koleksi buku dan tempat membaca saja. Setelah bertransformasi menjadi inklusi sosial perpustakaan juga mewadahi kegiatan masyarakat seperti kesehatan, kesenian, ekonomi, pendidikan dan lain-lain.
Karena berbagai lomba itu saya bersama 2 orang pustakawan dari Perpustakaan Umum Daerah kabupaten Bangka Yusnita dan Fitri hadir. Diminta kepala perpustakaan Bintang 7 Harlina untuk menjadi juri. Diberi tugas juri lomba bercerita, cipta puisi dan meringkas buku.
Juri 3 tangkai lomba sekaligus merupakan kerja keras yang harus tuntas dalam waktu yang singkat. Mulai dari mempersiapkan dan memulai lomba cipta puisi dan meringkas buku. Setelah peserta mulai menjalankan lomba dalam waktu yang dibatasi 2 hingga 3 jam, kami bertiga melanjutkan lomba bercerita.
Kelucuan yang ditujukkan peserta cukup menghibur dan membuat suasana di halaman perpustakaan Bukit 7 jadi semakin meriah.
Belum lagi penampilan yang polos dari anak-anak ditujukkan ketika tidak ingat apa lagi yang harus disampai dengan tetap berdiam diri di atas pentas hingga waktu 10 menit yang diberikan habis.
Yusnita menampilkan cerita tentang Pak Udak dan burung Tau. Penampilan yang mengedukasi dan menghibur dipertontonkan ibu dari 2 orang anak ini di depan peserta lomba dan undangan.
Hasil lengkap lomba terdiri dari:
Lomba Mewarnai: juara 1. Belfa 2. Alisa Nada 3. Lupna.
Lomba meringkas buku: juara 1. Chika Shefira 2. Tasya Alifa Husnah, 3. Meyfristizia.
Lomba menulis puisi: juara 1. Nentari Febriyanti 2. Annusa Nur Afifah 3. Rahmadini.
Lomba Bercerita: juara 1. Nayla Aliza 2. Ibnu Al-Nafis 3. Ahmad Rafi Durgantara.
Perpustakaan sebagai tempat membangun peradapan perlu di kembangkan hingga ke desa tidak hanya berkutat di kota. Pemerintah desa telah menunjukkan kepeduliannya dalam membangun peradaban itu.Â
Selain pemerintah juga tugas masyarakat disekitarnya mendukung kegiatan literasi di perpustakaan sebagai wadah bagi anak dan warga secara keseluruhan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Selamat untuk petpustakaan Bukit 7 dengan diresmikan gedung baru, semoga menumbuhkan semangat baru yang lebih kuat untuk menjadikan perpustakaan berinklusi sosial lebih berkontribusi dalam membangun desa
(Rustian Al'Ansori)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI