Bukan pemuja matahari
Bukan pula perindu pagi
Hanya karena matahari pagi selaku menjadi diksi
Meskipun saban hari
Tapi sebenarnya sedang meramu puisi
Kebetulan selalu pagi
Selalu ditemukan pagi
Diksi-diksi
Syair-syair kadang tanpa arti
Puisinya selalu lahir dari rahim pagi
Meramu puisi dengan embun
Meramu puisi dengan azan subuh mengalun
Meramu puisi dengan kopi
Meramu puisi dengan roti
Kadang menyantap puisinya sendiri
Dengan membaca nyaring hingga memenuhi ruang pagi
Telah memuaskan batin yang meberontak
Ketika usai menuangkan isi hati dan otak
Sungailiat, 12 November 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI