Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matamu Semakin Letih

8 Oktober 2020   11:20 Diperbarui: 8 Oktober 2020   11:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Matamu semakin letih"
Katamu ketika pagi
Kau memandangku sedih
"Matamu merah, seperti perih," katamu lagi
Suara terdengar lirih
"Matamu mengecil, tidak terlihat lagi yang putih"

Percakapan yang mengiris pagi
dalam sepotong ungkapan hati
Setelah lama tidak melihat mata tanpa matahari
Sarapan keprihatinan yang dihidangkan
Yang telah kehilangan rasa
Ketika aku tidak ingin berkata-kata

Mataku letih sudah lama
Mataku perih tidak pernah dirasa
Mataku mengecil hanyalah usia
Aku masih kuat melihat aksara
Aku tahu kau tidak ingin aku buta
Aku masih ingin terus menulis dan melihat dunia

Sungailiat, 8 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun