Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berteman dengan Hujan yang Mengajarkan Sederhana

26 September 2020   05:55 Diperbarui: 26 September 2020   06:04 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan telah menyepikan malam
hingga pagi yang tenggelam
Lelaki menangis dalam diam
hingga perempuan yang tak pernah diam
Menangisi pagi yang kebanjiran
telah kehilangan kehangatan
Pagipun masih menggigil
Tanpa kokok ayam yang memanggil

Hujan masih ada
Aroma tanah semakin kentara
hingga sinar matahari kehilangan nyawa
Ketika pagi hujan belum juga pergi
Telah menunda beberapa janji
hingga membiarkan untuk dimaklumi
Hujan masih bisa dinikmati
yang dibawa dari malam dengan bebas tanpa henti

Hujan telah memberi pelajaran
Telah menjadi murid hujan
Bukan untuk menjadi pahlawan
untuk dipuja hingga akhir zaman
tapi untuk menjadi sederhana
yang menerima kenyataan apa adanya
Hujan menjadi teman kita

Sungailiat, 26 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun