Hujan telah menyepikan malam
hingga pagi yang tenggelam
Lelaki menangis dalam diam
hingga perempuan yang tak pernah diam
Menangisi pagi yang kebanjiran
telah kehilangan kehangatan
Pagipun masih menggigil
Tanpa kokok ayam yang memanggil
Hujan masih ada
Aroma tanah semakin kentara
hingga sinar matahari kehilangan nyawa
Ketika pagi hujan belum juga pergi
Telah menunda beberapa janji
hingga membiarkan untuk dimaklumi
Hujan masih bisa dinikmati
yang dibawa dari malam dengan bebas tanpa henti
Hujan telah memberi pelajaran
Telah menjadi murid hujan
Bukan untuk menjadi pahlawan
untuk dipuja hingga akhir zaman
tapi untuk menjadi sederhana
yang menerima kenyataan apa adanya
Hujan menjadi teman kita
Sungailiat, 26 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H