Proses produksi Empek-empek tidak dilakukan Saura sendiri namun ia juga dibantu orang-orang terdekatnya yang menjadi modal semangatnya.
Karena orang-orang terdekatnya yang telah membantu memasarkan Empek-empek produksi rumahan dari desa Bukit Layang, kabupaten Bangka ini melalui promosi di sosial media sehingga mendapat pesanan dari pelanggan di luar pulau Bangka.
Adik ipar Saura yakni Fitri yang telah menbantu memasarkan bisnis kakak iparnya mengakui sebelum pandemi produksi Empek-empek Saura setiap harinya mencapai 50 puntung, namun di tengah pandemi ini turun menjadi 30 puntung setiap hari.
"Kadang di tengah pandemi ini produksi bisa mencapai 50 puntung sehari, tergantung permintaan," kata Fitri.

Dukungan tersebut sebagai motivasi bagi Saura tetap bersemangat menjalankan usahanya di tengah mulai lesunya beberapa usaha rumahan dampak langsung dari pandemi Corona.
Usaha rumahan seperti yang dilakukan Saura yang tidak tersentuh bantuan pemerintah, bukan alasan untuk berhenti berusaha sebagai upaya mendukung ekonomi keluarga.
Selain itu suami fitri yang merupakan adik kandung Saura turut mempromosikan usaha kakaknya dalam nemproduksi Empek-empek melaui canel YouTube nya yakni Brow Sanfie.
Empek-empek puntung produksi Saura dapat disajikan dalam bentuk Empek-empek lenjer goreng.
Ditemani cuka pedas, menyantap Empek-empek goreng yang telah dipotong dalam ukuran kecil menjadikannya cemilan yang tidak membosankan.
