Kau malu-malu menghidangkan singkong rebus hangat ketika aku sudah kelaparan
Kau ragu bila aku tak ingin memakan
Apa yang mesti kau ragu, bukankah singkong makanan utama masa kecilku
Ketika ayah membeli beras tak mampu
Sepiring singkong siang itu membahagiakanku
Kau nasih malu-malu
Sepiring singkong hangat yang masih mengepul
Telah membuat kita dekat berkumpul
Yang murah tidaklah hina
Yang sederhana telah membuat bahagia
Kita memakan bersama
Sama, tak ada beda rasa
Yang membedakan hanyalah kebiasaan
Bertemu pada satu titik kenikmatan
Sungailiat, 4 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H