Dari jendela yang terbuka namun dibatasi besi, lelaki muda mengucapkan sapaan yang sia-sia
"Selamat malam bulan," seraya tertawa
Sapaan yang selalu nuncul ketika bulan purnama
Tak pernah bulan menjawab sapaannya
Ia marah
Tatapannya mulai tidak ramah
Tawa keras tiba-tiba pecah
Ia mengejek bulan
"Bulan perawan tua," kembali tertawa
Bulan purnama selalu menggoda
Mengaduk-aduk kuat dadanya
Menjadi beringas bagai srigala
Mengaung panjang di bawah terang purnama
Ia masih gila
Sungailiat, 29 Juli 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!