Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Coklat yang Dihidangkan Terlambat

21 Juli 2020   21:49 Diperbarui: 21 Juli 2020   21:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secangkir coklat hangat yang dihidangkan terlambat
Ketika ia datang sesaat
Belum selesai mengaduk coklat
Ia telah pergi secepat kilat
Kau bertanya, mengapa ia pergi begitu cepat?

Jadilah aku yang tidak sengaja lewat
Menikmati secangkir coklat hangat
Merupakan kesukaan ia yang telah pergi
Tanpa basa-basi
Adalah lelaki yang dicintai

Tinggal aku sendiri
Menikmati coklat hangat yang tak kusukai
Setelah kuhabiskan secangkir dengan hati
Aku telah menjadi pengganti
Ketika dia membuka diri
Coklat hangat telah menggantikan kopi

Sungailiat, 21 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun