Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lama Tidak Melayani karena Pandemi, Perpustakaan "Di-bully" Pemustaka

29 Juni 2020   10:24 Diperbarui: 29 Juni 2020   13:56 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas perpustakaan selalu membersihkan bagian atas gedung agar tidak ada sarang laba--laba (dokpri)

Sejak pertengahan Maret 2020 lalu, Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) kabupaten Bangka tidak memberikan pelayanan karena pandemi Corona.

Kebijakan yang dibuat Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka untuk menlindungi pegawai perpustakaan dan pengunjung (pemustaka) dari Corona dan memutus mata rantai Covid-19.

Sejumlah pemustaka terus bertanya, kapan perpustakaan kembali memberikan pelayanan? Dua orang mahasiswa pekan lalu, Jumat (26/6) menanyakan hal itu. 

Jawabannya hari ini, Senin (29/6) kepala bidang perpustakaan Baharudin mengintruksikan para pegawainya untuk kembali memberikan pelayanan. 

Selama tidak memberikan pelayanan sekitar 3 bulan, berbagai reaksi diungkapkan masyarakat. Bahkan ada yang menerobos masuk untuk mendapatkan buku yang dibutuhkan.

Raut wajah kecewa ditunjukkan ketika mereka tidak bisa menyalurkan hobi membaca maupun yang ingin mencari referensi untuk tugas dari sekolah maupun perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu.

Dokpri
Dokpri
Sikap pemustaka ada yang lebih ektrim lagi seperti yang diungkapkan Eko Okta Pratama melalui media sosialnya.

Alumni Polman Negeri Bangka Belitung ini menulis curhatannya pekan lalu.

"Kawan, di kampungku kami memiliki perpustakaan yang tenang mungkin perpustakaan paling tenang sedunia, sering orang menyebutnya perpustakaan tanpa suara, tanpa kata. Juga paling istimewa, sebab perpustakaan itu sekaligus museum. Sebelum masuk kamu wajib mengucapkan salam demi menghormati "penunggu" yang jumlahnya lebih banyak dari pada pengunjung."

Eko memulai ungkapannya dengan menampilkan gambar gedung Perpusda kabupaten Bangka. 

Perpusda telah dibully Eko, karena ketidaktahuannya bahwa perpustakaan tutup tidak memberikan pelayanan karena Pandemi Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun