Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sulitnya Mencari Pengganti Tukang Cukur Langganan di Tengah Pandemi

27 Juni 2020   20:24 Diperbarui: 28 Juni 2020   01:12 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Potong Rambut di Barbershop Langganan (Dokumentasi Pribadi)

Rambut sudah panjang, ingin dicukur tapi barbershop langganan saya menghilang. Namun, tidak diketahui pindah ke mana.

Saya mendatangi barbershop langganan saya di jalan Batin Tikal, Air Ruai, Kecamatan Pemali, kabupaten Bangka. Tukang cukurnya saya kenal bernama Adi. Tapi ketika saya tiba, tempat yang dijadikan barbershop itu sudah tutup. 

Saya mencoba mencari informasi, namun tidak ada yang tahu. Pemilik tempat juga tidak tahu apakah Adi mencari tempat yang baru. 

Dua bulan lalu saya terakhir memangkas rambut di barbershop Adi. Ia sempat mengakui selama pandemi penghasilan turun drastis. Pelanggan banyak yang enggan datang di masa pandemi Corona. 

Adi memaklumi kewaspadaan pelanggan dari tertular Covid-19. Kendati ia sudah berupaya meyakinkan pelanggan dengan mematuhi protokol kesehatan. 

Setiap memangkas rambut pelanggan, Adi selalu mengenakan masker, mencuci tangan dan lain-lain, namun ternyata tidak cukup bisa meyakinkan pelanggan. 

Bila benar Adi menutup usahanya, berarti ia menjadi salah satu korban terdampak secara ekonomi di tengah pandemi Corona. 

Tukang cukur sejak mulai masa pandemi Maret 2020 lalu di daerah kami, merasakan dampak langsung dari pandemi Corona. Penghasilan mereka menurun hingga lebih dari separuh dibandingkan ketika masa normal.

Masyarakat memilih memangkas rambutnya sendiri dengan anggota keluarga. Ada pula yang tidak memangkas rambut dan membiarkannya menjadi gondrong.

Memasuki masa new normal beberapa barbershop kembali beraktivitas. Namun Adi yang baru mengembangkan usaha barbershopnya harus berhenti di tengah pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun