Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lepaskan Masker Ketika Berolahraga, agar Nafas Tidak Terganggu

22 Juni 2020   06:48 Diperbarui: 22 Juni 2020   07:31 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena ingin mematuhi aturan serta menjaga diri dari penularan Covid-19 berolahragapun saya tidak melepaskan masker sehingga membuat pernafasan saya tidak nyaman.

Untuk olahraga ringan beberapa menit saja sekitar 15 menit hingga 30 menit mengenakan masker tidak begitu berpengaruh terhadap pernafasan. Namun lebih dari 1 jam akan terasa udara yang diisap dari hidung dan dikeluarkan dari mulut seperti tertahan yang akan membuat sesak di dada.

Ini pengalaman saya ketika joging di pagi hari, karena itu saya lepaskan masker untuk kenyamanan pernafasan saya. Untuk itu saya memilih tempat berolahraga yang tidak banyak kerumunan massa.

Penggunaan masker untuk menghindari percikan air ludah kepada orang lain. Ketika saya berolahraaga di tempat umum yang banyak kerumunan maka saya hanya berjalan kaki (olahraga ringan) untuk mengimbangi kondisi pernafasan yang masih mengenakan masker.

Di masa pandemi Corona saya menghindari kerumunan. Bila joging maupun bersepeda dalam waktu yang lama saya memilih rute jalan yang bisa menjaga jarak dengan orang lain yang sedang berolahraga.

Kadang olahraga juga untuk tetap menjalin silaturahmi, karena itu memilih tempat olahraga yang ramai sehingga bisa bertemu dengan warga lainnya. Kondisi seperti ini penggunaan masker jangan diabaikan.

Posisi masker tetap mekekat dibawa dagu ketika berolahraga, kendati tidak menutup mulut dan hidung. Gunanyaa ketika mulai ada kerumunan banyak orang, masker bisa ditarik untuk menutupi mulut dan hidung.

Selama mengenakan masker ketika keluar rumah di pagi hari saya tidak bersin lagi karena alergi cuaca dingin.

Ketika berolahraga ringan di luar rumah dan banyak kerumunan orang saya tetap mengenangkan masker. Namun untuk olahraga yang agak berat dalam waktu lebih 1 jam saya tidak mengenakan masker dan menjauh dari kerumunan.

Ketika new normal ini pusat kebugaran sudah buka, lapangan olahraga permainan seperti bulutangkis, tenis meja, futsal dan lain-lain sudah dibuka, jangan lupa mengenakan masker. Bila tidak terhindari dari posisi yang berdekatan dengan teman berolahraga apapun resikonya masker jangan pernah dibuka.

Bila sudah tidak nyaman karena pernafasan terganggu akibat masker menutup mulut dan hidung, sebaiknya masker dicopot untuk tidak meneruskan berolahraga.

Penggunaan masker saat berolaraga di tengah pandemi agar tetap dikenakan, saat olahraga ringan dan di tengah kerumunan peserta olahraga lainnya. Bila merasa penafasan tidak nyaman saat berolahraga lebih baik masker dilepas jauhi dari kerumunan.

Ini sedikit catatan dari pengalaman saya berolahraga di tengah pandemi. Setelah melihat seorang teman yang hampir pingsan karena gangguan bernafas ketika mengenakan masker saat berolahraga. Semoga tetap bermanfaat dan kita selalu sehat.

Salam hangat dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun