Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pergilah Jauh

18 Juni 2020   23:00 Diperbarui: 18 Juni 2020   22:57 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menyusulmu di batas kampung, ketika mendapat kabar kau sedang membakar tumpukan ranting untuk menerangi malam ketika laron mengepung. Mengapa di batas kampung? Kau tampak linglung.

Kau sedang bersiap-siap pergi dengan meninggalkan jejak bara api. Sebenarnya kau tidak ingin pergi, tapi gengsi. Jejak bara kau kira akan kuselusuri, untuk meminta kau kembali. Pergilah jauh aku tak lagi ingin memiliki.

Bawa bara api, semoga bisa menerangi. Bila terinjak jangan salahkan karena dari mula aku tidak menghendaki. Di perbatasan kau sedang membuat spekulasi. Bila terus pergi sama dengan pusara di taburi melati. Bila kembali belum tentu bersemi, bisa jadi menyakiti.

Sungailiat, 18 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun