Belanja secara online salah satu cara masyarakat agar tetap di rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Ketimbang berbelanjan langsung dengan mendatangi pasar, mall, super market mini, toko dan warung, kita akan berinteraksi dengan penjual dan pembeli yang lain. Lebih beresiko lagi bila terjadi kerumunan orang di tempat belanja. Belum lagi sebelum mendatangi pusat perbelanjaan kita harus menjaga diri dengan masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan.
Saya sudah biasa belanja secara online jauh sebelum pandemi Corona. Belanja untuk kebutuhan saya sendiri seperti pakaian, sepatu hingga barang elektronik. Selalu dalam bertransaksi saya bayar dimuka sebelum barang saya terima dengan non tunai. Pembayarannya dilakukan secara online juga.
Ini saya lakukan untuk memantapkan peruntukan uang agar tidak terpakai untuk kebutuhan lain saat menunggu kiriman barang pesanan diterima.Â
Disamping itu saya sudah percaya dengan tempat saya belanja. Bila barang tidak tersedia uang akan dikembalikan. Begitu pula barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan akan dapat dikembalikan serta diganti sesuai dengan yang  saya pesan.
Belanja online dengan pembayaran cara COD ada untung dan ruginya di tengah pandemi. Keuntungannya bila barang tidak tersedia tidak perlu menunggu pengembalian dana. Tapi di tengah pandemi ini, cara COD beresiko, sama saja kita berinteraksi dengan penjual di toko yang diwakili pengamtar barang (kurir).
Ketika pesanan saya datang. Saya akan katakan kepada pengantar barang, "barang letakkan di luar saja, pak," kata saya dari dalam rumah.Â
Saya tidak perlu ke luar rumah karena sudah lunas. Baru keluar rumah setelah kurir meninggalkan pekarangan rumah. Untuk selanjuknya saya menyemprot kemasan paket dengan disinfektan. Baru paket saya buka, masih tetap dalam posisi di luar rumah.
Berbeda dengan paket pesanan istri dengan COD ketika kurir datang mengantar. Ia harus ke luar rumah untuk membayar sesuai harga barang yang dipesan. Berinteraksi dengan kurirpun tidak dapat terhindari. Apa lagi jumlah uang yang dibayar lebih besar dari harga barang. Istripun harus menerima kembalian uang dari kurir.
Menghadapi situasi ini sebagai penerima barang agar dapat :Â
- Menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, bila perlu sarung tangan, tetap menjaga jarak.
- Siapkan uang pas agar pembayaran lekas diselesaikan.
- Bersihkan paket dengan disinfektan untuk membersihkan virus guna mengantisipasi penyebaran.
- Paket jangan segera dibuka, diamkan sesaat hingga cairan disinfektan bekerja membersihkan virus.
- Bila masih ada keraguan terhadap kebersihan tubuh karena baru berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal, sebaiknya mandi hingga bersih.
Belanja secara online itu tujuannya untuk kemudahan. Karena lagi masa pandemi Corona ditambah lagi tujuan berbelanja secara online adalah untuk keamanan. Saya menilai bayar non tunai lebih aman ketimbang dengan COD.
Tulisan singkat ini merupakan pengalaman saya berbelanja online terutama di masa pandemi Corona. Semoga bermanfaat dan kita selalu sehat.
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H