Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kau Minta Aku Membaca Hujan

11 Juni 2020   16:41 Diperbarui: 11 Juni 2020   16:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bukan para normal, bukan pula pawang hujan
Aku hanyalah penyuka hujan
Yang dinikmati hingga titik akhir, ketika hujan tidak lagi bersuara hanya menyisakan kenangan

Setiap hujan selalu ada pesan
Tapi hujan petang tidak bisa dijadikan tebakan
Karena kelihatan matahari telah dikalahkan
Tidak tampak ketika meninggalkan senja tanpa pamitan

Lain kali saja, ketika ada waktu kita berduaan
Bersama kita membaca hujan
Bisa terbaca ketika hujan bersentuhan tanpa rayuan
Kau akan membaca sendiri
Ketika tersemai benih yang tak dihendaki
Kau petik sendiri, tak ada yang mengakui

Bisa terbaca dari hujan
Kata kehilangan aksara setelah digelapkan godaan

Sungailiat, 11 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun