Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buku Ayah untuk Sekolah

9 Juni 2020   06:38 Diperbarui: 9 Juni 2020   06:40 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa cuci tanfan dahulu sebelum menerima nilai kelulusan (dokpri)

Si Bungsu dinyatakan lulus.

Kabar kelulusan anakku yang bungsu diterima dari sekolah melalui WA grup, nama WA grupnya Kesiswaan dengan anggota orang tua siswa dan guru. Selama pandemi Corona anak belajar dari rumah,  WA grup inilah yang menjadi alat komunikasi kami.

Tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), selanjutnya Si Bungsu akan meneruskan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Suasana kelulusan yang berbeda dari biasanya. Pengumuman kelulusan tidak ditempel di papan pengumuman sekolah. Apa yang dilakukan pihak sekolah untuk menghindari kerumunan banyak siswa rentan dari penularan Covid-19.  Pihak sekolah memutuskan pengumuman kekulusan siswa dilakukan secara online.

Siswa menerima nilai kelulusan (dokpri)
Siswa menerima nilai kelulusan (dokpri)
" Diberitahukan kepada bapak dan ibu wali murid kelas 9 (sembilan) hasil rapat bersama kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Kaur TU dan staf, wali kelas 9 serta perwakilan guru diputuskan, kelulusan akan diumumkan secara online , ke grup, dan juga akan dibantu oleh wali kelas dalam penyampaian pengumuman kelulusan," pesan yang saya terima dari wakil kepala sekolah.

Sedangkan untuk nilai kelusan bisa diambil di sekolah dengan catatan akan dibagi dalan sesi jam per kelas. Pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan dalam pengambilan nilai kelulusan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Nanti jadwal menyusul, anak-anak yang datang dalam pengambilan nilai kelulusan berpakaian sekolah batik dan bersepatu serta pakai masker. Sedangkan raport akan kita bagikan bersama ijazah nantinya yang akan kita sampaikan apabila ada edaran baru," pesan wakil kepala sekolah lagi.

Tanpa Perayaan Kelulusan

Si Bungsu diantar ibunya ke sekolah. Ia mengambil sendiri nilai kelulusan dengan penjadwalan yang telah di susun pihak sekolah sehingga bisa menjaga jarak dengan siswa yang lain. Tidak lupa mencuci tangan ketika masuk ke pekarangan sekolah. Tempat cuci tangan dan sabun telah diediakan pihak sekolah.

Siswa cuci tanfan dahulu sebelum menerima nilai kelulusan (dokpri)
Siswa cuci tanfan dahulu sebelum menerima nilai kelulusan (dokpri)
Putri bungsuku gembira menerima kelulusannya. Tapi ada kesedihan yang melintas, namun bisa memaklumi dalam situasi pandemi tidak bisa merayakan kelulusan. Perayaan kelulusan dilarang keras pihak sekolah.

"Dengan tegas kami sampaikan kepada anak-anak bahwa tidak ada acara kelulusan dengan berkonfoi berkendaraan, aksi coret-coret pakaian, rayakan dengan sujud syukur di rumah dan berterima kasih pada orang tua" tegas wakil kepala sekolah.

Selain itu tidak ada acara perpisahan tahun ini karena pandemi Corona. Wakil kepala sekolah atas nama pribadi dan atas nama sekolah minta maaf bila banyak kesalahan dalam mendidik.

Buku buat sekolah

Si Bungsu mendatangi wakil kepala sekolah untuk menyampaikan titipan saya untuk sekolah. Ini inisiatif sendiri untuk memberikan kenang-kenangan buat sekolah. 

"Buku ayah untuk sekolah," kata Si Bungsu kepada wakil kepala sekolah.

Menurut Si Bungsu kepala sekolah menerima buku dengan senang. Buku itu akan dijadikan koleksi perpustakaan sekolah. Kebetulan saya masih ada koleksi buku antalogi puisi saya besama beberapa penulis puisi Bangka Belitung. Buku yang tidak sempat di louncing karena kesibukan masing-masing penulis.

Sempat pula dipertanyakan Si Bungsu, mengapa memberi buku kepada sekolah? Saya mencoba menjelaskan bahwa, kalau saya sekolah dulu bila akan meninggalkan sekolah sebelum lulus diminta memberikan sumbangan buku buat sekolah.

"Sekolah Ica kan tidak minta buku," sergah Si Bungsu.

Saya berusaha menjelaskan lagi, kendati pihak sekolah tidak meminta sumbangan buku apa yang dilakukan sama halnya dengan bersedekah buku. Ketika buku yang disumbangkan telah menjadi koleksi perpustakaan sekolah, dibaca siswa hingga menjadi ilmu yang bermanfaat maka kita akan terus mendapat pahala dari kebaikan tersebut. Si Bungsu bisa menerima apa yang saya jelaskan.

Sedekah buku untuk sekolah berarti sedang membagi ilmu. Bila ada yang sedang bingung memberikan kenang-kenang buat sekolah, buku solusinya.

Salam dari pulau Bangka.

Rustuan Al'Ansori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun