Buku buat sekolah
Si Bungsu mendatangi wakil kepala sekolah untuk menyampaikan titipan saya untuk sekolah. Ini inisiatif sendiri untuk memberikan kenang-kenangan buat sekolah.Â
"Buku ayah untuk sekolah," kata Si Bungsu kepada wakil kepala sekolah.
Menurut Si Bungsu kepala sekolah menerima buku dengan senang. Buku itu akan dijadikan koleksi perpustakaan sekolah. Kebetulan saya masih ada koleksi buku antalogi puisi saya besama beberapa penulis puisi Bangka Belitung. Buku yang tidak sempat di louncing karena kesibukan masing-masing penulis.
Sempat pula dipertanyakan Si Bungsu, mengapa memberi buku kepada sekolah? Saya mencoba menjelaskan bahwa, kalau saya sekolah dulu bila akan meninggalkan sekolah sebelum lulus diminta memberikan sumbangan buku buat sekolah.
"Sekolah Ica kan tidak minta buku," sergah Si Bungsu.
Saya berusaha menjelaskan lagi, kendati pihak sekolah tidak meminta sumbangan buku apa yang dilakukan sama halnya dengan bersedekah buku. Ketika buku yang disumbangkan telah menjadi koleksi perpustakaan sekolah, dibaca siswa hingga menjadi ilmu yang bermanfaat maka kita akan terus mendapat pahala dari kebaikan tersebut. Si Bungsu bisa menerima apa yang saya jelaskan.
Sedekah buku untuk sekolah berarti sedang membagi ilmu. Bila ada yang sedang bingung memberikan kenang-kenang buat sekolah, buku solusinya.
Salam dari pulau Bangka.
Rustuan Al'Ansori.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H