Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perpustakaan Berlian, Tempat Belajar Masyarakat Menguatkan Ekonomi Keluarga

4 Juni 2020   22:55 Diperbarui: 7 Juni 2020   09:57 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerajinan tangan dari barang bekas karya Fatona (dokpri)

Sejak perpustakaan bertransformasi menjadi berbasis inklusi sosial telah merubahnya menjadi tempat belajar dan berkarya masyarakat.

Selama ini kita kenal perpustakaan sebagai tempat menyimpan buku yang dikunjungi pemustaka untuk membaca dan meminjam buku. Era perpustakaan berbasis inklusi sosial telah merubah fungsi perpustakaan tifak hanya sebagai tempat membaca buku namun sebagai tempat belajar dan berkarya. 

Kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, dan pelatihan lainnya yang digelar di petpustakaan selain mencerdaskan masyarakat juga meningkatkan ketrampilan serta penghasilan dari sisi ekonomi.

Hal itu telah dibuktikan perpustakaan di desa Pemali, kabupaten Bangka. Perpustakaan desa (Perpusdes) Berlian, Kecamatan Pemali tahun 2019 telah terpilih sebagai perpustakaan desa terbaik dalam implementasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tingkat nasional. 

Kepala perpustakaan Berlian Wiwi sedang menyampaikan paparan (dokpri)
Kepala perpustakaan Berlian Wiwi sedang menyampaikan paparan (dokpri)
Belajar Kerajinan Tangan

Adalah Fatonah (33 tahun), ibu rumah tangga dengan 2 orang anak ini sebelumnya sebagai guru Pendidikan Usia Dini (PAUD). Namun setelah mengabdi selama 6 tahun diberhentikan pihak sekolah tempatnya mengabdi.

Setelah itu ia berupaya mencari kesibuk untuk mengisi waktu luang setelah tidak lagi mengajar di PAUD. Diantara mengisi waktu luang itu yakni bergabung dengan Perpusdes Berlian yang tidak jauh dari tempatnya tinggal. Fatona dan warga yang lain mendapat kursus gratis di perpustakaan dalam mengolah barang bekas menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi.

Fatona (baju merah) ketika menerima kunjungan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka Barat (dokpri)
Fatona (baju merah) ketika menerima kunjungan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka Barat (dokpri)
Fatona berhasil menyerap ilmu yang didapat kini ia sudah terampil mengolah barang-barang bekas seperti kardus, kertas koran dan plastik menjadi berbagai bentuk kerajinan seperti tempat tisu, celengan, tempat permen dan lain-lain.

Perpustakaan berbasis inklusi sosial telah menyalurkan bakat fatona yang kini telah berhasil memasarkan produknya. Selain itu ia juga mengikuti berbagai pameran dan bazar. Keberhasilan itu disampaikannya dihadapan rombongan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka Barat yang melakukan study tiru, Rabu (3/6) dj perpustakaan Berlian.

Kerajinan tangan dari barang bekas karya Fatona (dokpri)
Kerajinan tangan dari barang bekas karya Fatona (dokpri)
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka Barat yang dipimpin kepala dinasnya Isnanto nelakukan study tiru karena baru akan mengikuti program transformasi perputakaan berbasis inklusi sosial dari perpustakaan nasional tahun 2020 ini.

Setelah kunjungan mereka akan dilanjutkan kunjungan berikutnya dengan mendatangan utusan perpustakaan desa yang akan mengikuti program ini ke perpustakaan Berlian.

Perpustakaan Berlian telah membuktikan bahwa kegiatan belajar di perpustakan bisa menguatkan ekonomi keluarga.

Selain kegiatan ketrampilan juga berbagai sosialisasi seperti tentang bahaya narkoba, perlindungan anak, posyandu dan lain-lain-lain.

Kerajinan tangan dari barang bekas (dokpri)
Kerajinan tangan dari barang bekas (dokpri)
Perpusdes didanai APBDes

Kepala Perpustakaan Berlian Wiwi menjelaskan, kegiatan yang dilakukan di perpustakaan berkoordinasi dengan instansi terkait melalui advokasi yang dilakukan. Termasuk advokasi yang dilakukan dengan pemetintah desa Pemali.

"Dukungan sepenuhnya dari pemerintah desa telah membuat perpustakaan ini terus berkembang," ujar Wiwi.

Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Pemali, perpustakaan Berlian menerima kucuran dana setiap tahun untuk oprasional. Tahun 2019 lalu perpustakaan Berlian telah memiliki gedung baru yang juga berasal dari APBDes. 

Rombongan dari Pemkab Bangka Barat diterima di Perpustakaan Berlian (dokpri)
Rombongan dari Pemkab Bangka Barat diterima di Perpustakaan Berlian (dokpri)
Sementara itu Sekretaris Desa Pemali Nata menjelaskan, hubungan yang baik antara pengelola perpustakaan dengan pemerintah desa yang membuat perpustakaan desa terus berkembang.

Ia juga menjelaskan, untuk mencapai keberhasilan perpustakaan juga dituntut sumber daya manusia yang memiliki keinginan yang kuat untuk memajukan perpustakaan.

Selain pihak desa dalam hal ini kepala desa yang memiliki keinginan yang kuat pula dalam membangun perpustakaan.

Diakuinya, keberadaan perpustakaan desa tidak hanya sebagai tempat membaca buku namun juga memberikan pelayanan internet dan juga fasilitas komputer yang dimiliki perpustakaan yang dapat dipergunakan warga terutama pelajar dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan dosen.

Rombongan dari Bangka Barat di dalam perpus Berlian (dokpri)
Rombongan dari Bangka Barat di dalam perpus Berlian (dokpri)
Selama masa pandemi Covid-19 pelajar dan mahasiswa melaksanakan belajar dari rumah, fasilitas di perpusdes Berlian dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas. 

Perpustakaan desa telah menjadi tempat yang dapat membantu masyarakat tidak hanya terkait dengan mendorong gemar membaca maayarakat. Namun perpustakaan desa telah mengedukasi masyakat dalam berbagai bidang.

Menurut Kepala perpustakaan Berlian Wiwi, koleksi buku yang ada di perpustakaan juga berdasarkan identifikasi kondisi masyarakat yang bergerak di bidang pertanian dan pertambangan.

Selain buku tersebut juga terdapat buku terkait ketrampilan yang diajarkan dalam pelatihan yang digelar di perpustakaan Berlian.

Fasilitas komputer di perpus Berlian (dokpri)
Fasilitas komputer di perpus Berlian (dokpri)
Ribuan koleksi buku di perpustakaan Berlian juga terdapat buku bacaan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang sebagian besar merupakan pengunjung perpustakaan.

Pelayanan perpustakaan ini dilakukan pagi hingga sore hari. Dilanjutkan pelayanan pada malam hari.

Koleksi buku perpustakaan Berlian (dokpri)
Koleksi buku perpustakaan Berlian (dokpri)
Perpustakaan Berlian yang berdiri tahun 2011 telah meraih berbagai prestasi dan menginspirasi perpustakaan desa di kabupaten Bangka dan juga provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Untuk tahun 2020 ini perpustakaan Berlian mewakili perpustakasn desa dari kabupaten Bangka dalam lomba perpustakasn tingkat provinsi kepulauan Bangka Belitung.

"Perpustakaan Berlian bisa menjadi contoh perpustakaan desa lainnya di kabupaten Bangka," kata Baharudin, kepala Bdang Pelayanan Perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka.

Baharudin menambahkan, untuk tahun 2020 ini ada 10 perpustakasn desa dari kabupaten Bangka yang diusulkan ke perpustakaan nasional untuk mengikuti program repitalisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Semoga 10 perpustakaan desa ini dapat mengikuti jejak perpustakaan Berlian dan 5 perpustakaan desa yang telah mengikuti program tersebut sebelumnya.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun