Pintu perpustakaan umum kabupaten Bangka sudah 2 bulan lebih ditutup bagi pengunjung karena pandemi Covid-19.
Kapan perpustakaan dibuka kembali? Itulah pertanyan yang disampaikan sejumlah pemustaka. Setiap hari perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka selalu ada pegawai yang hadir namun tidak melayani pengunjung. Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan banyak orang guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sempat 4 hari menjelang Idul Fitri 1441 H lalu perpustakaan yang terletak di jalan Jendral Sudirman Sungailiat ini didatangi seoramg ibu yang membawa 3 orang anak nyelonong masuk. Ia mengambil peluang masuk karena satu pintu perpustakaan yang terbuka.
Ibu itu memohon-mohon kepada petugas perpustakaan agar diizinkan melihat buku yang dibutuhkan untuk anaknya guna menyelesaikan tugas di sekolah.
"Mohon pak, sebentar saja," harap si ibu.
"Maaf bu kami tidak melayani pengunjung sekarang lagi Corona," jelas petugas yang benama Eko.
Ibu itu terus memohon-mohon. Hati Eko pun luluh. Mengizinkan dengan berat hati. Ia menyesal mengapa tidak menutup rapat pintu perpustakaan. Janjin sebentar, diingkari si ibu hingga 1 jam berada di petpustakaan.
Menyikapi peristiwa yang terjadi di perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka yang selama pandemi Covid-19 tidak memberikan pelayanan, sudah saatnya perpustakaan dibuka kembali untuk umum. Pemustaka yang suka membaca buku di perpustakaan ingin menikmati kembali kegemaran membacanya. Membuka kembali perpustakaan dengan menerapkan protokol new normal.
Membuat aturan sesuai protokol kesehatan bagi pemustaka bila mengunjungi perpustakaan diantaranya,
- Pihak perpustakaan untuk menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk perpustakaan.Â
- Setiap pengunjung di cek suhu badannya sebelum masuk perpustakaan.Â
- Diwajibkan mengenakan masker bagi pengunjung dan petugas.Â
- Selama di dalam perpustakaan pemustaka untuk menjaga jarak hingga 2 meter.
Begitu pula dengan ruang perpustakaan untuk selalu dibersihkan dengan disemprot disinfektan. Suasana kembali normal dengan nuansa yang baru di perpustakaan. Rasa nyaman diberikan kepada pemustaka selama berada di perpustakaan. Pemustaka juga merasa aman dan tidak cemas tertular Covid-19.
Pengelola perpustakaan yang tidak mampu menerapkan protokol kesehatan sebaiknya pelayanan perpustakasn tetap tutup. Namun memasuki new normal, perpustakaan untuk mengikuti protol kesehatan yang ketat. Agar perpustakaan tidak menambah koleksi baru selain buku yakni virus Corona.