Ingin rasanya merayakan Hari Buku Nasional (HBN) di perpustakaan. Namun perpustakaan tutup sejak pandemi Corona.
Meskipun tidak ada pandemi peringatan tahun 2020 ini bertepatan dengan hari Minggu, 17 Mei juga hari libur. Perpustakaan yang dikelola pemerintah juga tutup. Ada cara lain yang dapat dilakukan ketika berada di rumah bersama buku yang dimiliki sebagai koleksi pribadi.
HBN diperingati setelah ditetapkan menteri pendidikan waktu itu yakni Malik Fajar pada  tanggal 17 Mei 2002. Sejak itu tanggal 17 Mei sebagai HBN. HBN mengingatkan arti pentingnya membaca buku dan untuk terus meningkatkan gemar membaca di lingkup paling kecil yakni keluarga dan cakupan lebih luas yakni masyarakat.
Semangat HBN sejak mula dicanangkan dimaksudkan  untuk mengingatkan kembali masyarakat bahwa petingnya membaca dan meningkatkan gemar membaca. Membaca buku bertujuan agar masyarakat berilmu (cerdas). Harus diakui minat membaca hingga saat ini masih rendah di masyarakat kita.
Mulai dari keluarga
Kegiatan gemar membaca harus dimulai dari keluarga. Sikap orang tua yang gemar membaca akan tetular kepada anak-anaknya. Keluarga yang mampu akan rutin membelikan anak-anaknya buku. Yang kurang mampu membeli buku cukup rutin datang membawa anak-anaknya ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Kebiasaan ini hal yang sederhana agar anggota keluarga gemar membaca.
Tidak ke perpustakaan di HBN, saya memrayakan dengan cara sendiri. Membersihkan buku-buku koleksi pribadi. Memberikan wewangian di sekitar rak buku. Kemudian memilih buku favorit yang pernah di baca untuk dibaca kembali. Sekalian sambil ngabuburit.
Selain itu mengingatkan kepada anggota keluarga bahwa sekarang sedang peringatan HBN. Syukur-syukur mereka juga turut membaca buku. Membaca buku di HBN berama keluarga salah satu cara untuk meningkatkan gemar membaca.
"Membaca akan memperkaya ilmu, menulispun akan mudah dilakuka," pesan saya kepada anak-anak.
Menumbuhkan minat baca bukan pekerjaan mudah. Peran para pustakawan yang gemar membaca untuk menumbuhkan minat baca sangat dibutuhkan karena mereka bisa memotivasi dengan pengalaman pribadi mereka. Demikian pula aparatur pemetintah  yang memiliki fungsi tugas menumbuhkan minat baca masyarakat, tidak hanya bicara tapi juga sebagai panutan yang juga gemar membaca.
Terus membaca buku
Selagi masih ada buku, kita bersama-bersama untuk mendorong agar terus gemar membaca buku. Membaca ammerupakan cara yang paling mudah memperkaya wawasan. Membaca buku juga menambah memori kita dan tidak tertinggal tentang pemahaman terhadap dunia. Tidak akan merasa terkucilkan dan tetap berada sama diantara teman-teman kita.
Hal itu menunjukan  pengaruh positif ke dalam diri kita secara pribadi dan bermanfaat dalam hubungan sosial. Orang yang suka membaca akan memiliki kemampuan berbicara yang mumpuni dan mampu mengekspresikannya dengan baik. Mereka yang gemar membaca juga handal dalam retorika.
Ketika memperingati HBN dan membuka lembar demi lembar buku koleksi pribadi, alhamdulillah buku yang dibeli dan dimiliki merupakan buku asli bukan buku bajakan. Sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para penulis buku. Bukan hanya petpustakaan pribadi namun juga perpustakaan umum jangan sampai menyimpan koleksi buku bajakan. Semoga.
Selamat Hari Buku Nasional 2020.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H