Ketika ada anjuran diwajibkan mengenakan masker sebelum Ramadan 1441 H lalu, seiring dengan terus meningkatnya jumlah positif Covid-19 di Indonesia ditanggapi beragam. Ada yang menyambut baik, ada yang cuek saja, ada yang terpaksa mengikuti anjuran tersebut.
Mungkin banyak yang terpaksa karena tidak biasa. Berbagai keluhan disampaikan. Mulai dari gangguan tidak lancarnya keluar masuk udara sehingga pernapasan jadi terganggu dan lain-lain. Seiring perjalanan waktu memasuki bulan Ramadan saat menunaikan ibadah puasa ternyata mengenakan masker terasa lebih nyaman.
Puasa Lebih Nyaman
Mengenakan masker saat berpuasa membuat bibir dan mulut tidak mudah kering. Terasa nyaman, tidak risih karena terhindar dari debu.Â
Di hari biasa saat sedang tidak puasa akan dengan gampang kita membersihkan mulut dan membasuh bibir. Namun ketika puasa hal itu tidak dilakukan karena ragu, bisa-bisa menggaggu ibadah dan membatalkan puasa.
Lebih Modis
Beberapa teman yang perempuan telah menjadikan masker tidak hanya sekedar untuk menutup mulut dari virus, namun telah bergeser menjadi bagian dari penampilan. Mereka memilih masker kain yang warnanya disesuaikan dengan pakaian yang dikenakan.
Jadilah mengenakan masker tampak lebih modis. Tidak hanya perempuan, juga laki-laki mengoleksi masker dengan berbagai motif untuk menjaga penampilannya agar setiap hari beda.
Lebih Percaya Diri
Mengenakan masker ketika puasa membuat lebih percaya diri. Khususnya terhindar dari menyebarkan bau mulut. Bau mulut orang berpuasa itu kata pak Kiai bau kesturi, saya yakin ia lagi bercanda.Â
Berbicara dengan mengenakan masker saat sedang berpuasa lebih leluasa tanpa harus menutup mulut dengan tangan karena khawatir lawan bicara tercium bau mulut.