Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Silaturahmi Memperpanjang Umur, Bikin Suasana Menyenangkan

1 Mei 2020   21:00 Diperbarui: 1 Mei 2020   20:58 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekan kerja yang menyenangkan akan membangun jalinan kekeluargaan. Ketika ia tidak hadir akan terasa adanya kehilangan. Beda dengan yang selalu menjengkelkan ketika tidak hadir akan membuat suasanya lebih menyenangkan.

Rekan kerja yang menyenangkan ini ketika jarang bertemu karena tugas di kantor di masa pandemi Covid-19 di lakukan berdasarkan penjadwalan. Sebelum pandemi, seluruh pegawai masuk kantor. Tapi di masa pandemi hanya setengah saja pegawai yang ngantor, khususnya di instansi pemerintah.. Ini dilakukan bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Suasana menyenangkan yang tercipta di lingkungan tempat kerja dengan silaturahmi yang terbangun dengan baik akan membuat rekan kerja jadi ngangenin. Lingkungan yang menyenangkan akan berdampak kepada kesehatan jiwa dan raga. Begitu pula akan berdampak kepada semangat kerja. 

Tubuh yang sehat akan membuat panjang umur. Inilah makna yang tersirat dari "silaturahmi memperpanjang umur" sering diungkapkan para penceramah yang juga dikangenin pada Ramadhan 1441 H. Sudah tidak  lagi mendengarkan kultum menjelang Tarawih yang tidak lagi diselenggarakan sebagian masjid yang bertujuan untuk memutus mata rantai Covid-19.

Ini hadist Nabi yang sering diungkapkan para penceramah terkait dengan silaturahmi yang bisa memperpanjang umur dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim" (HR. Bukhari). 

Bagaimana dengan kondisi pandemi saat ini, ketika jumlah pegawai dibatasi agar tidak banyak hadir di kantor. Seperti yang saya alami di tempat kerja juga ada separuh teman yang biasa bertemu tidak lagi sering berjumpa. Untuk tetap terjalin silaturahmi ada media komunikasi yang dibuat kantor yakni WA grup.

Dokpri
Dokpri
Melaui WA grup ini semua pegawai dapat berkomunikasi sehingga tetap terjalin silaturahmi. Suasana kerja dan hubungan yang menyenangkan untuk tetap dijaga dalam berkomunikasi melalui WA grup. Menyampaikan sesuatu melalui WA lebih berani ketimbang secara langsung.

Etika ketika berkomunikasi yang selalu dijaga dengan kesopanan saat bertatap muka sebelum pandemi tetap dipertahankan di WA grup. Jangan sampai terjadi kegaduhan. Seluruh pegawai dari pejabat hingga tingkat yang paling bawah dalam organisasi bergabung di dalam WA grup. Keberadaan WA grup juga sebagai alat komunikasi yang efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi.

WA grup tidak hanya tempat atasan menyampaikan pesan kepada seluruh pegawainya tapi juga curhatan pegawai. Candaan antar pegawai hingga dijadikan tempat jualan untuk menawarkan barang bagi pegawai yang nyambi jualan seperti makanan, pakaian dan lain-lain. Boleh-boleh saja. Tapi tetap menjaga kesantunan dalam berkomunikasi dan tidak membuat ketidaknyamanan.

Silaturahmi dimaksudkan mempererat tali persaudaraan. Meskipun hanya via WA grup maupun WA pribadi masing-masing teman kerja. Tetap dipertahankan suasana menyenangkan. Hati senang akan meningkatkan imunitas tubuh. Tubuh yang sehat dibutuhkan untuk mencegah diri tertular Covid-19. 

Inilah makna yang saya temukan dari hadist yang menyatakan, silaturahmi mempetpanjang umur. Terjalinnya ikatan persaudarasn dalam silaturahmi akan memperkuat kita menghadapi Covid-19. Dengan saling menyemangati dan membantu sesama kita.

Sungailiat, 1 Mei 2020/8 Ramadhan 1441 H

Rustian Al'Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun