Jaga malam itulah tugas laki-laki lajang yang tinggal di Paritpadang, kecamatan Sungailiat, kabupaten Bangka Andi Zulkapiyo (32 tahun). Sudah 6 tahun bertugas sebagai penjaga malam di perpustakaan umum daerah (perpusda) kabupaten Bangka di Jalan Jendral Sudirman Sungailiat.Â
Andi, ia biasa dipanggil yang memulai tugas di perpusda kabupaten Bangka sejak tahun 2014. Sebagai pegawai honor Pemkab Bangka telah dimulainya sejak tahun 2007.
"Mulai di Pemda resminya tahun 2007,  namun mulainya saya tugas tahun 2006 di rumah dinas Bupati Bangka, " ujarnya memulai menceritakan bisa sampai  bekerja di perpusda kabupaten Bangka.Â
Waktu itu masih pagi, Selasa (28/4) saya melihat Andi mengenakan kaos warna merah sedang menyapu di selasar perpusda. Ketika pegawai perpusda belum masuk dan memang perpusda sedang tidak melayani pemustaka karena pandemi Covid-19.Â
Usai menjalankan tugas Andi menceritakan kondisi keluarganya yang menjadi tanggungannya kepada saya. Ada ibunya dalam kondisi sakit dan kakak perempuan yang dalam perawatan dalam kondisi juga sakit serta 2 adiknya yang satu masih sekolah di SMA dan satu lagi masih melaksanakan pendidikan kejar paket B.Â
"Ia sempat berhenti sekolahnya, jadi saya masukkan ke kejar paket setara SMP, " ujarnya.Â
Ia tidak ingin adiknya putus sekolah. Sejak ayahnya Muhammad Adnan meninggal dunia tahun 2006 ketika ia menjelang 2 bulan lulus SMA sebagai anak laki-laki tertua ia merasa bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya.Â
Rasanya pupus segala harapan, ketika takdir menyatakan harus menjadi anak yatim. Setelah ayahnya meninggal dunia ibunya terus sakit dan belum sembuh hingga sekarang. Namun Andi tidak sendiri. Ketika masih dalam suasana duka, istri Bupati Bangka waktu itu Lilis Farida Yusroni menawarkan pekerjaan di rumah dinas Bupati Bangka. Ia pun menerima tawaran itu dan dapat menyelesaikan pendidikan di SMA hingga sekarang tercatat sebagai pegawai honor di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka.Â
Andi sangat menyayangi keluarganya. Dengan penghasilannya sebagai pegawai honor Pemda ia berupaya memenuhi kebutuhan adiknya dan ibu serta kakak yang sedang sakit.
"Sampai sekarang belum terpikirkan untuk menikah, saya masih punya tanggung jawab terhadap ibu, kakak dan adik, " ucapnya pelan.Â
Tugas sebagai penjaga malam di perpusda kabupaten Bangka dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab. Walaupun malam hari sendirian di perpusda tidak ada rasa takut, namun tetap waspada untuk menjaga seisi perpustakaan agar tetap aman.Â
"Sempat sekali ada yang mencoba membobol perpustakaan ini, tapi lebih dahulu ketauan saya, " ungkap Andi.Â
Andi berhasil menggagalkan upaya pencurian di perpustakaan yang terjadi tahun 2019 lalu. Jangan sampai buku-buku dan kelengkapan lainnya hilang yang akan mengganggu pelayanan pemustaka di perpusda kabupaten Bangka.Â
Lulusan SMN 1 Sungailiat ini pada siang hari saat selesai bertugas di perpusda melakukan kerja serabutan untuk menambah penghasilan buat memenuhi kebutuhan keluarga. Disinggung tentang kondisi pandemi Covid 19 dengan hari biasa apakah ada perbedaan suasana jaga malam di perpustakaan? Ia merasa tidak ada perbedaan namun tetap waspada menjaga keamanan. Dengan terus menjalankan ibadah puasa. Meskipun sahur hanya sendirian di perpustakaan.Â
"Teman saya tiap malam hanya buku-buku ini, juga ada kucing di perpustakaan, " kata Andi seraya menunjuk buku-buku yang ada di perpustakaan.Â
Menjadi kebiasaannya bila menuju perpustakaan tidak lupa membawa sedikit makanan untuk kucing yang tinggal di perpusda. Ia tunjukkan kepeduliannya kepada siapa saja juga terhadap kucing sebagai makhluk Allah SWT.Â
Inilah sosok penjaga malam yang memiliki peran dalam aktifitas literasi di perpusda kabupaten Bangka. Semangat terus Andi, berjuang untuk keluarga adalah perbuatan mulia.Â
Salam dari pulau Bangka.Â
Rustian Al'Ansori.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H