Embun telah mengantarkan pagi yang gemetar, telah mengantar lelaki tegar. Menuju altar lautan. Nelayan pulau mempersiapkan alat tangkapan.Â
Setelah Subuh melepasnya pergi dengan harapan kembali membagi rezeki. Ia mengikuti matahari. Pagi mulai diwarnai.Â
Perahu telah mencium gelombang. Tak pernah l membawa bimbang. Laut telah menjadi ladang harapan. Yang tak pernah kekeringan.Â
Setelah Subuh matahari melukis indah langit pagi. Perahu nelayan pulau turut mewarnai. Laut tidak sendirian. Telah dikawikan nelayan.Â
Lautan telah menjadi rumah. Tempat yang ramah. Ketika daratan dilanda wabah. Ikan melimpah. Tempat pelelangan menjual murah.Â
Nelayan pulau menangkap ikan untuk dimakan sendiri, ketika ikan tak lagi dijual ke luar negeri sejak pandemi. Terus meraih rezeki. Menenuhi gizi untuk imun diri.
Matahari memandikan tubuh kelaki. Nelayan pulau mengarungi pagi. Dari lautan memandang daratan. Tersirat keprihatinan.Â
Sungailiat, 26 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H