Perpustakaan tidak memberikan pelayanan selama pandemi Corona, berarti buku koleksi perpustakaan sudah tidak lagi disentuh oleh tangan pemustaka.
Masih adakah perpustakaan yang buka di tengah pandemi? Perpustakaan umum yang dikelola pemerintah dari mulai pemerintah pusat yakni perpustakaan nasional hingga ke tingkat desa yakni perpustakaan umum desa tidak memberikan pelayanan selama pandemi Covid-19.
Perpustakaan tidak memberikan pelayanan selama pandemi Corona, berarti buku koleksi perpustakaan sudah tidak lagi disentuh oleh tangan pemustaka. Sudah satu bulan ini perpustakaan tidak lagi ada pemustaka membaca maupun meminjam buku. Apakah buku di perpustakaan dibiarkan berdebu? Semoga tidak dibiarkan.
Ketika orang-orang mengingatkan hari buku dan hak cipta sedunia, pada tanggal 23 April 2020 hari ini, saya ingat kembali dengan buku-buku di perpustakaan. Saya merasa dan membayangkan sepertinya buku dalam diam pasrah ditumpuki debu.Â
Perpustakaan umum tidak memberikan pelayanan selama pandemi, apa lagi perpustakaan sekolah ketika siswa belajar di rumah sepertinya pengelola perpustakaan tidak ada di perpustakaan. Jangan-jangan mereka ikut di rumah
Tanggal 23 April yang dicanangkan UNESCO untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta untuk menjadi bahan renungan bagi pustakawan yang bekerja dari rumah saat ini. Tidak berhenti untuk melakukan promosi perpustakan, apa itu terkait dengan terus menyuarakan agar masyarakat meningkatkan minat baca, memelihara buku agar tidak rusak, termaduk mencegah terjadinya pembajakan hak cipta buku.
Minat Baca
Menyuarakan minat baca dapat dilakukan melalui media apapun. Di tengah pandemi Corona yang aman dapat dilakukan di media sosial, media luar ruang, blog dan lain-lain. Untuk pertemuan dalam bentuk tatap muka langsung yang mengumpulkan banyak orang berpotensi tetjadinya penyebaran virus Covid-19.Â
Perpustakaan memiliki media sosial seperti instagram, facebook, twiter dan lain-lain dengan menyampaikan pesan arti pentingnya membaca dan mempromosikan koleksi buku yang ada di perpustakaan secara terus menerus. Pesan itu juga mengingatkan masyarskat tentang keberadaan perpustakaan.
Memelihara bukuÂ
Memelihara buku harus terus dilakukan, kendati tidak ada pengunjung. Masa berkerja dari rumah, namun ada saatnya ke perpustakaan dengsn bertugas diatur Dinas Kesrsipan dan Perpustakaan jadwal tugasnya. Ketika bertugas saat datang ke perpustaan dapat membersihkan buku-buku dari debu. Jangan lupa mengenakan masker dan sarung tangan untuk selalu nenjaga ksehatan. Setelah itu cuci tangan.
Membersihkan buku-buku di perpustakaan tidak mesti dilakukan setahun sekali, menyesuaikan dengan program dan kegiatan yang sudah direncanakan. Nanun bisa dilakukan setiap hari, bila tidak dilakukan bisa jadi habis pandemi buku-buku koleksi di perpustakaan telah di makan rayab, pengerat buku yang paling di takuti. Begitu pula tikus untuk dibasmi bila tidak akan berkembang biak menjadi hama di perputakaan yang bisa merusak buku secara masif.