Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kakek Memberikan Nama Anaknya Kartini?

21 April 2020   22:20 Diperbarui: 21 April 2020   22:19 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakek adalah ayah kandung dari ayah saya yang saya panggil Atok. Atok memiliki 9 orang anak, 6 orang di antaranya adalah perempuan. Sedang 3 orang sisanya adalah laki-laki termasuk ayah saya.

Enam orang bibi saya, satu diantaranya bernama Kartini atau lengkapnya Ummi Kartini. Saya memanggilnya dengan panggilan Mak Long. Saya ingat dengan adik-adik ayah yang perempuan walaupun berada dalam satu kota kita jarang berjumpa.

Bertepatan dengan Selasa, 21 April 2020 saat memperingati Hari Kartini, saya ingat salah seorang bibi yang bernama Kartini.

Di dalam sebuah nama berisikan doa. Saya mencoba menangkap makna dari nama Kartini di salah satu nama anak Atok. Nama lengkapnya Ummi Kartini.

Ummi dari bahasa Arab yang artinya ibu. Sedangkan Kartini diambil dari nama tokoh emansipasi wanita yakni R.A. Kartini yang kita peringati tanggal kelahiran yakni 21 April. Jadi Ummi Kartini berarti ibu Kartini. 

Atok dalam doa melalui nama tersebut menginginkan Mak Long menjadi seperti ibu Kartini, pahlawan nasional yang berasal dari Jepara. Atok ingin Mak Long menjadi guru seperti halnya dilakukan RA Kartini. Dikabulkah doa Atok?

Mak Long sempat menjadi guru, di salah satu lembaga pendidikan swasta di Sungailiat, kabupaten Bangka dibawa naungan lembaga pendidikan Kristen. Mak Long mengajar di situ dalam keberagaman.

Ia yang beragama Islam bersama-sama dengan guru yang beragama dan suku berbeda mengajar untuk mencerdaskan anak bangsa sekitar tahun 60 an hingga awal 70 an.

Bersama dalam keberagaman sudah di tanamkan Atok kepada anak-anaknya yang juga mengelola lembaga pendikdikan Islam tertua di Sungailuat yang berada di jalan Al Hidayah didirikan sebelum Kemerdekaan yakni pada tahun 1932.

Atok membayangkan sosok RA Kartini itu adalah sebagai guru yang mencerdaskan anak didik. Karena itu ia memberi anaknya bernama Kartini yang di doakan agar menjadi guru nantinya. Doa Atok yang biasa dipanggil masyakarat setempat dengan Mualim yakni panggilan untuk orang alim, tokoh agama dan juga guru agama seperti yang dilakukan Atok kesehariannya. 

Atok bernama M. Yusuf Husin yang meninggal dunia pada tahun 1988 dan di makamkan di TPU Sribulan Sungailiat.  Apa yang diharapkan Atok dapat terwujud, kendati Mak Long meninggalkan profesi sebagai guru karena menikah. Semangat agar anaknya menjadi sosok Kartini tidak hanya sampai di Mak Long.  Sisa 5 anak perempuannya, 3 diantaranya menjadi guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun