Agak terlihat aneh sikap perempuan itu, ketika ditanya ia diam saja. Kemudian menuju pintu petpustakaan yang memasang pengumuman bahwa perpustakaan belum memberikan pelayanan kepada pemustaka. Ia mendekat ke arah tulisan itu. Kemudian mengambil ponselnya untuk di foto. Setelah itu ia pergi tanpa basa-basi.
Pegawai perpustakaan dibuat terheran-heran.Â
"Mengapa perempuan tadi, ya?" kata pegawai perpustakaan.
Saya menebak-nebak dari sikap perempuan itu, menunjukkan ekspresi kecewanya karena tidak bisa mendapatkan pelayanan. Sepertinya pihak perpustakaan baru akan membuka pelayanan setelah pandemi berakhir. Wajar saja pemustaka kecewa karena tidak bisa membaca dan meminjam buku sepetti biasa.
Meskipun perpustakaan tutup untuk pelayanan, namun masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan para pustakawan. Kita berdoa semoga pandemi Corona lekas berlalu, sehingga kembali kita bisa membaca buku di perpustakaan seperti biasa.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H